Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) catat penjualan Rp 239 miliar di kuartal I 2025. Raihan itu setara 12% dari total target CBDK di tahun 2025 yang mencapai Rp 2 triliun.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo mengatakan, realisasi tersebut turun dari penjualan di periode Januari-Maret 2024. Hal tersebut terjadi karena ada penundaan peluncuran produk baru serta alokasi strategis lahan CBD PIK2 untuk pengembangan jangka panjang.
“Selama tahun 2025, CBDK menghadirkan komitmen perusahaan dalam membangun kawasan bisnis terintegrasi di PIK2,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin (28/4).
Saat ini, CBDK memiliki bank tanah seluas 698 hektare (ha) dan fokus memenuhi permintaan pasar properti di dalam kawasan terintegrasi dengan menyediakan distrik bisnis pusat yang strategis.
Baca Juga: Bangun Kosambi Sukses (CBDK) Sambut Potensi Besar Industri MICE di Indonesia
Memasuki tahun 2025, ekonomi global masih bergulat dengan ketidakpastian geopolitik, tekanan inflasi tinggi, serta suku bunga global yang tetap ketat.
Indonesia pun ikut terasa dampaknya. Misalnya, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang bertahan di level 5,75% serta penilaian nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Pelaku usaha dan konsumen kini cenderung lebih konservatif dalam pengambilan keputusan investasi maupun konsumsi jangka panjang,” paparnya.
Pembangunan gedung NICE yang terdiri dari tiga bangunan dengan total luas lebih dari 123.000 meter persegi ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap mulai Oktober 2025, dimulai dari salah satu bangunan yang akan menjadi tuan rumah Indonesia Coffee Festival & Café and Brasserie Expo.
Sementara itu, dua gedung lainnya dijadwalkan rampung pada semester kedua 2026. Hotel berbintang lima yang dikelola anak usaha baru, PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD), juga disiapkan untuk mendukung sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) di kawasan PIK2.
Seiring dengan pengembangan fasilitas pendukung MICE dan peningkatan daya tarik kawasan, strategi pemasaran pun diperluas ke berbagai segmen produk yang tersebar di kawasan inti PIK2.
Untuk segmen kaveling tanah komersial, fokus utama tetap tertuju pada pengembangan di jantung CBD PIK2, kawasan yang dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sementara itu, pada segmen produk komersial, berbagai proyek unggulan seperti SOHO The Bund, Bizpark PIK2, Rukan Petak 9, hingga Rukan Little Siam ditawarkan bagi pelaku usaha yang mengincar lokasi premium dengan potensi tinggi.
Untuk segmen hunian, CBDK memasarkan Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences, dua proyek yang menyasar kebutuhan tempat tinggal modern di tengah lingkungan yang dinamis dan strategis.
Steven menegaskan, tahun 2025 merupakan momen penting dalam perjalanan transformasi bisnis CBDK. Tahun 2025 adalah momentum transisi dari penjualan ke penguatan recurring income.
“Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makroekonomi dengan solusi berkelanjutan,” katanya.
Meski menghadapi penyesuaian strategi pada 2025, CBDK tetap mencatatkan pertumbuhan stabil dalam empat tahun terakhir.
Dengan pencapaian pre-sales sebesar Rp 1,7 triliun di 2021, Rp 1,9 triliun pada tahun 2022, Rp 2,2 triliun di tahun 2023, dan Rp 2,1 triliun di 2024, CBDK membukukan CAGR sebesar 4,9%.
“Dengan fondasi keuangan yang solid, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta responsif terhadap dinamika pasar, CBDK optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2,” ungkapnya.
Selanjutnya: Gamer Rela Antre! Nintendo Switch 2 Tetap Diburu di Tengah Isu Kenaikan Harga
Menarik Dibaca: Bogor Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (29/4) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News