Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Meskipun dililit utang, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tidak akan menjual kepemilikan sahamnya kepada Grup MNC, seperti yang dilakukan PT Bakrie Toll Road. Bakrie Telecom optimistis mengenai pertumbuhannya di tahun 2012.
"Kita optimistis terhadap peningkatan pendapatan Bakrie Telecom," kata Jastiro Abi, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk kepada Kontan di Jakarta, Selasa (18/12).
Jastiro mengungkapkan bahwa BTEL mencatatkan pertumbuhan yang positif, di mana pendapatan kotor perusahaan tumbuh 4,3% dari Rp 673,3 miliar (kuartal I 2012) menjadi Rp 702 miliar (kuartal II 2012). Kemudian, pada kuartal III 2012 naik sebesar 19,4% menjadi Rp 838,3 miliar. "Kita lagi berusaha agar pertumbuhan kita terus positif," tandas Jastiro.
Namun, Jastiro enggan memberi tahu target pendapatan hingga akhir tahun ataupun di tahun 2013 mendatang. Sebab, harus melihat hasil audit secara keseluruhan selama tahun 2012 untuk kemudian menentukan strategi.
Perlu diketahui, BTEL mencatat kerugian sebesar Rp 988,3 miliar selama periode Januari hingga September 2012. Hal ini terutama dikarenakan adanya biaya kerugian kurs akibat depresiasi nilai rupiah yang mempengaruhi nilai kewajiban perusahaan dalam mata uang asing, termasuk beban bunga.
Selain itu, BTEL pun harus melunasi pembayaran dana pinjaman yang digelontorkan BTEL untuk membayar obligasi sebesar Rp 650 miliar yang telah jatuh tempo pada September 2012 lalu.
"Utang tercepat yang akan jatuh tempo adalah di tahun 2014 dengan total sekitar US$ 50 juta dari Credit Suisse," terang Jastiro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News