kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie Sumatra bidik laba tahun ini Rp 895 miliar


Senin, 23 Juli 2012 / 08:43 WIB
Bakrie Sumatra bidik laba tahun ini Rp 895 miliar
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Beban bunga PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk pada tahun ini diperkirakan membengkak. Toh, emiten itu optimistis bisa mencetak kenaikan laba bersih.

Direktur Utama Bakrie Sumatra, Bambang Aria Wisena, menargetkan laba bersih tahun ini naik 15%-20%. Sepanjang 2011, emiten berkode saham UNSP itu, mencetak laba bersih Rp 745,5 miliar. Jadi, perseroan berharap mengantongi laba bersih 2012 berkisar Rp 857,32 miliar-Rp 894,6 miliar. "Kami akan genjot produksi CPO, tahun ini targetnya bisa naik 20%-30% dari tahun lalu," ujar Bambang, beberapa waktu lalu.

Bakrie Sumatra tahun lalu memproduksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 330.000 ton. Manajemen ingin volume produksi CPO tahun ini mencapai 396.000 ton hingga 429.000 ton. Bambang berharap rata-rata harga CPO pada tahun ini bisa mencapai US$ 1.000-US$ 1.050 per ton.

Manajemen harus berupaya keras keluar dari potensi membengkaknya beban keuangan tahun ini. Maklumlah, Bakrie Sumatra baru saja menarik pinjaman dengan bunga cukup tinggi. Pekan lalu, emiten Grup Bakrie ini menarik pinjaman US$ 199,9 juta dari NDB Agent Limited. Utang itu berbunga 12% per tahun.

Perseroan memakai pinjaman itu untuk membayar obligasi jatuh tempo pada 15 Juli 2012. Nilai surat utang itu mencapai US$ 150 juta. Sisa pinjaman juga akan digunakan untuk membayar sejumlah utang dari institusi keuangan dan modal kerja anak usaha.

Bambang tak menampik akan ada kenaikan beban keuangan tahun ini. "Dengan kenaikan volume penjualan diharapkan dampak beban keuangan bisa terkompensasi," tutur Bambang. Beban keuangan Bakrie Sumatra di akhir 2011 mencapai Rp 580,33 miliar dan di akhir Maret 2012 senilai Rp 136,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×