kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie Plantations siapkan rekstrukturisasi utang jangka pendek Rp 6,4 triliun


Jumat, 30 November 2018 / 20:31 WIB
Bakrie Plantations siapkan rekstrukturisasi utang jangka pendek Rp 6,4 triliun
ILUSTRASI.


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) kembali menyiapkan jurus jitu untuk melakukan restrukturisasi utang di awal tahun 2019 nanti. Itu lantaran ada sekitar Rp 6,4 triliun utang UNSP yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Andi W Setianto, Direktur UNSP mengatakan, salah satu fokus perusahaan untuk membenahi laporan keuangan adalah dengan membersihkan utang perusahaan yang masih menumpuk. Benar saja, menelisik laporan keuangan perusahaan pada kuartal III 2018, ekuitas masih tercatat negatif Rp 1,27 triliun karena utang yang menumpuk.

“Ada dua skema yang akan dilakukan. Pertama adalah debt to eqity swap dan memperpanjang tenor utang,” ujar Andi saat ditemui di Jakarta, Jumat (30/11).

Lebih lanjut, menurutnya, restrukturisasi akan dilakukan pada awal tahun 2019. Besaran utang yang akan dikonversi menjadi saham (debt to to equtity swap) sekitar 50% dari total utang jangka pendek. Sisanya dilakukan dengan memperpanjang tenor utang.

Tercatat kreditur yang memiliki utang jatuh tempo sebelum setahun itu adalah Credit Suisse AG sebesar Rp 6,4 triliun. UNSP pun masih memiliki utang jangka panjang lainnya yakni dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 1,07 triliun, utang wesel sebesar Rp 1,18 triliun dan Filini Investment sebesar Rp 1,02 triliun.

Menurutnya dengan adanya restrukturisasi ini diharapkan beban bunga UNSP bisa turun 50% dan di akhir tahun 2019 perusahaan sudah bisa mencatatkan bottomline positif. Sekadar infromasi perusahaan tercatat masih merugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun. Beban keuangan tercatat sebesar Rp 619,19 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×