Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Di samping itu, adanya tahun politik yang mendorong likuiditas dan meningkatkan permintaan serta potensi kenaikan UMP juga dipandang dapat memberikan optimisme.
Untuk BMRI yang juga positioning untuk segmen korporasi, diversifikasi bisnis ke sejumlah segmen yang juga mengalami pertumbuhan serta pengembangan bisnis melalui teknologi. Hanya saja, kenaikan suku bunga turut menjadi sentimen negatif yang menurunkan permintaan.
Cheril menambahkan, potensi kenaikan harga BMRI juga didorong dari rencana perseroan yang akan membagikan dividen jumbo.
Baca Juga: Emiten Perbankan Gencar Gelar Aksi Korporasi, Ini Kata Analis
"Ini seiring komitmen perseroan dengan dividend payout ratio tinggi di 45%-60% dan laba bersih yang naik signifikan dari tahun lalu, serta prospek pertumbuhan kredit yang berlanjut," jelasnya.
Sementara untuk MIDI, ia menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu. Sebabnya, selain stock split perseroan juga berencana melakukan rights issue.
Oleh sebab itu, ia merekomendasikan hold MIDI dengan target harga di Rp 4.400 dan buy BMRI dengan target harga Rp 10.500. Kemudian Desy merekomendasikan buy MIDI dan BMRI dengan target harga masing-masing di Rp 4.310 dan Rp 10.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News