Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) resmi memulai masa penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) pada Selasa (3/10).
PTPS mematok harga IPO di harga Rp 198 per saham. Ini merupakan batas bawah dari harga penawaran awal atau bookbuilding di kisaran Rp 198-Rp 206.
Pulau Subur melepaskan maksimal 450 juta saham baru dengan nominal Rp 20 per saham. Ini setara dengan 20,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan begitu, PTPS akan mengantongi dana segar sebesar Rp 89,10 miliar. Dana segar ini akan dipakai oleh Pulau Subur untuk dua hal.
Baca Juga: Pulau Subur akan IPO, Incar Dana hingga 92 Miliar
Sebesar 50% dari dana IPO akan digunakan untuk membangun pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 10 ton per jam, yang berlokasi di Desa Gelebak Dalam, Sumatera Selatan.
Kemudian sebanyak 50% akan digunakan PTPS untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor dan peralatan produksi.
Pulau Subur juga menerbitkan 225 juta Waran Seri I akan dibagikan secara gratis kepada para pembeli saham IPO. Setiap pemegang dua saham baru PTPS akan memperoleh satu Waran Seri I.
Jika ingin dikonversi menjadi saham biasa, investor bisa menembus dengan harga pelaksanaan Rp 218 per saham. Dana hasil Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.
Untuk memuluskan jalannya ke Bursa Efek Indonesia, Pulau Subur menggandeng PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News