Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Berdasarkan prospektus IPO yang dirilis Rabu (18/3), sebesar 52% dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pembelian mesin. Kemudian, sebesar 48% untuk modal kerja, terutama pembelian bahan baku.
Setelah IPO, kepemilikan PT Richiwa Sakti Indonesia akan menyusut dari 84,67% menjadi 67,73%. Sementara itu, kepemilikan PT Sinar Makmur Rezeki akan berkurang dari 15,33% menjadi 12,27%.
Baca Juga: Dari 33 daftar di pipeline, tiga emiten sudah melantai di Bursa Efek Indonesia
Sebagai informasi, per September 2019, Cahaya Bintang Medan mencatatkan kenaikan penjualan bersih 111,2% year on year (yoy) menjadi Rp 111,64 miliar dari sebelumnya 52,86 miliar.
Laba tahun berjalan Cahaya Bintang Medan bahkan tumbuh lebih tinggi, yakni 118,56% yoy menjadi Rp 18,25 miliar. Pada periode sama 2018, laba tahun berjalan perusahaan ini adalah sebesar Rp 8,35 miliar.
Adapun aset Cahaya Bintang Medan mencapai Rp 261,24 miliar, terdiri dari utang Rp 80,62 miliar dan ekuitas Rp 180,62 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News