kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bahana TCW: Reksadana offshore tetap menarik meski dolar AS melemah


Selasa, 15 September 2020 / 20:44 WIB
Bahana TCW: Reksadana offshore tetap menarik meski dolar AS melemah
ILUSTRASI. Ilustrasi reksadana dolar. KONTAN/Muradi/2017/01/25


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tarik reksadana saham syariah offshore tetap menarik meski dolar AS belakangan cenderung melemah terhadap mata uang utama lain. Kinerja reksadana yang memiliki aset saham di luar negeri ini pun tetap prospektif. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (15/9), indeks dollar AS melemah 0,25% ke level 92,82. 

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan meski indeks dollar AS kini menunjukkan pelemahan terhadap mata uang utama lain, tetapi dolar AS cenderung masih menguat terhadap rupiah. 

Alhasil, Soni mengatakan reksadana saham syariah offshore masih menarik bagi investor yang memiliki dana menganggur dalam bentuk dolar AS untuk diinvestasikan pada reksadana ini sebagai diversifikasi. 

Baca Juga: IHSG kembali terpuruk, kinerja reksadana belum mampu bangkit

Soni membandingkan imbal hasil reksadana saham syariah offshore jauh lebih besar dari tabungan deposito denominasi dollar AS. 

"Namun, kami tidak menganjurkan menggunakan IDR untuk membeli produk offshore yang berbasis dollar AS karena hedging mahal dan volatilitas IDR/USD yang sangat tinggi," kata Soni, Selasa (15/9). 

Pada produk Bahana USD Global Sharia Equities, Soni mengatakan tidak terjadi redemption dalam jumlah besar meski volatilitas pasar meningkat karena pandemi. "Beberapa investor memang take profit tetapi wajar saja," kata Soni. 

Di tengah pandemi yang belum kunjung reda dan meningkatnya volatilitas pasar saham global, Soni menempatkan aset reksadana saham syariah offshore pada sekor-sektor yang relatif defensif. 

Di sisi lain, untuk sementara waktu Soni sedang menghindari sektor teknologi karena pertimbangan riskan profit taking, setelah sempat tumbuh signifikan. 

Sejak awal tahun hingga saat ini Soni mengatakan kinerja reksadana Bahana USD Global Sharia Equities tumbuh 6,5%. Hingga akhir tahun Soni memproyeksikan kinerja reksadana ini tumbuh ke kisaran 7%-8%. 

Selanjutnya: Ada pandemi, DPS Manulife Investment Management sarankan dua instrumen syariah ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×