kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bahana kantongi penerbitan obligasi di 2011 senilai Rp 4 triliun


Jumat, 26 November 2010 / 12:53 WIB
ILUSTRASI. Pemeriksaan Irwandi Yusuf


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun depan, dapur PT Bahana Securities dipastikan akan tetap mengebul. Pasalnya, Bahana Securities sudah mengantongi ijin sebagai penjamin emisi obligasi dengan nilai mencapai Rp 4 triliun di 2011.

"Tahun depan kita akan menangani obligasi untuk tiga bank dan satu BUMN," kata Presiden Direktur Bahana Securities Eko Yulianto di Jakarta, Jumat (25/11).

Salah satu obligasi yang akan ditangani Bahana adalah obligasi Bank Riau yang ditunda pelaksanaannya tahun ini. Bank yang sekarang berganti nama menjadi Bank Riau Kepri ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar. "Mereka akan menggunakan buku Desember untuk aksi ini," ungkap Eko.

Lebih lanjut Eko mengatakan, tiga perusahaan lainnya yang juga akan menerbitkan obligasi tahun depan dengan menggunakan buku Desember. Sehingga dapat dipastikan kalau penerbitan surat utang tersebut akan berlangsung di semester 1 tahun ini. Terlebih adanya ketakutan pasar bahwa Bank Indonesia akan menaikan suku bunga di semeter tahun depan.

"Kalau sekarang sih masih bagus marketnya, sehingga kami masih optimis," ujar Eko. Tak heran jika tahun depan Bahana mengincar angka yang lebih besar dibandingkan tahun ini.

Untuk tahun ini, Bahana sudah menangani obligasi yang nilainya lebih dari Rp 10 triliun. Antara lain obligasi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar Rp 2 triliun, PT Telkom Tbk (TLKM) sebesar Rp 3 triliun, Bank Exim sebesar Rp 2,5 triliun, dan PT Jasa Marga senilai Rp 1,5 triliun. "Selain itu kita juga menangani subdetnya Mandiri dan BRI," lanjut Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×