Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menambahkan, selain memperhatikan rating, investor dapat juga melihat histori keuangan dari perusahaan yang menerbitkan MTN.
"Di pasar surat utang track record perusahaan dalam menerbitkan surat utang jadi cerminan ke kemampuan pembayaran bunga," ujar dia.
Beberapa perusahaan tetap memilih MTN sebagai sumber pembiayaan. Berdasarkan KSEI, sepanjang bulan ini terdapat lima MTN yang terbit. Salah satunya, PT Nusantara Indah Cemerlang menerbitkan MTN senilai Rp 400 miliar.
Baca Juga: Berisiko Melanggar Perjanjian Utang, Indika Energy (INDY) Minta Relaksasi ke Kreditur
Secara keseluruhan, Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) mencatat nilai outstanding MTN denominasi rupiah hingga Rabu (27/5) mencapai Rp 60,01 triliun. Jumlah tersebut turun bila dibandingkan nilai di akhir tahun lalu yang sebesar Rp 64,95 triliun dan di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 72,97 triliun.
Ramdhan memproyeksikan, penerbitan MTN ke depan masih tumbuh. Selama dana kelolaan institusi seperti dana pensiun, asuransi, dan perbankan tumbuh maka penyerapan dan penerbitan MTN akan tumbuh. Di sisi lain perusahaan memilih untuk menerbitkan MTN karena cocok untuk penggunaan pembiayaan jangka pendek hingga menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News