Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan kemarin (26/2). IHSG ditutup melemah 0,97% pada level 4.532,72.
Hal ini sejalan dengan pelemahan Bursa Asia. Terlihat dari indeks MSCI Asia Pasific yang turun 0,1% ke level 138,01 pada pukul 16.34 waktu Hongkong.
Analis Magnus Capital, Eric Ng mengatakan, IHSG membentuk pola three black crow, yakni mengindikasikan lanjutan penurunan. "Indikator stochastic dead cross dan RSI bergerak turun," katanya.
Koreksi IHSG, menurut Eric sudah diperkirakan oleh para analis. Selama dua hari ke belakang, IHSG mengalami profit taking. Sementara dari luar, sentimen negatif dari bursa Asia turut mempengaruhi IHSG.
Menurut analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat, pelemahan IHSG berbanding dengan bursa pada emerging market yang bergerak reborn.
Namun, tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat yang turun menyebabkan indeks Dow Jones melemah. "IHSG turut terpengaruh," kata Lanjar.
Besok, Lanjar memperkirakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen dari Jerman, yakni data tingkat pengangguran yang sebelumnya sudah diprediksi semakin rendah. Jika prediksi benar, maka hal ini akan membawa sentimen positif bagi IHSG. Apalagi, inflasi di Jerman juga membaik.
Analis Ciptadana Securities, Trevor Gasman mengatakan, pergerakan IHSG masih berada di atas support. Ia memprediksi IHSG akan menguat dan bergerak pada rentang 4.510 - 4.580. Sementara Eric menebak IHSG akan melemah terbatas dan bergerak pada rentang 4.460 - 4.560. Demikian juga dengan Lanjar yang memperkirakan IHSG bergerak flutuatif cenderung melemah pada rentang 4.509 - 4.560.
Beberapa emiten yang perlu dicermati menurut Lanjar antara lain ACES, EXCL, INCO, dan SIMP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News