Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup positif selama sepekan naik 0,10%. Tapi IHSG masih rentan untuk terkoreksi, Senin (6/3) besok.
Analis Reliance Securities Lanajar Nafi mengatakan di tengah spekulasi Janet Yellen Gubernur The Fed, yang siap untuk menimbang peningkatan suku bunga pada kebijakan moneternya. Akan cukup direspon negatif oleh pasar pada hari ini, ”Investor cenderung bersikap waspada,” katanya akhir pekan lalu.
Sikap wait and see akan terlihat dari investor bisa menekan pola gerak IHSG pada hari ini. Belum lagi juga masih adanya potensi profit taking mingguan yang dilakukan oleh investor.
Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan kondisi pergerakan IHSG masih memiiki kecenderungan menguat walaupun masih terbatas. Hal ini diperlihatkan rentang konsolidasi dimana support level masih mampu bertahan cukup kuat. ”ditunjang oleh konidi perekonomian yang cuku stabil,” kata William.
Sebagai informasi ada beberapa data penting yang akan mempengaruhi IHSG besok adalah Dipengaruhi oleh data ekonomi dalam negeri seperti cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, maupun data penjualan eceran.
Sementara dari luar negeri yang dapat memberikan pengaruh adalah neraca perdagangan Tiongkok, data inflasi China, US Crude Oil Investories, US Unemployment Claims, US Non-Farm Payroll.
Dia melihat terdekat ada rilis data Cadangan Devisa yang diprediksi masih dalam kondisi kuat dan terkendali. Sehingga pergerakan IHSG masih dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi. Mengingkat masih berada pada periode kuartal I.
Sehingga William memprediksi IHSG berpotensi menguat pada perdagangan besok dengan rentang perdagangan 5.358 – 5.476. Dengan saham pilihan ADHI, PGAS, ICBP, TLKM, TBIG, UNVR, GGRM, BBNI, TOTL.
Sementara Lanjar melihat secara teknikal IHSG masih cenderung konsolidasi. Dimana range peregerakan IHSG masih pada resistance upper Bollinger band dan support MA25. Indikator pun masih meiliki kondisi yang cukup bearish dimana stochastic melanjutkan pergerakan menurun setelah dead cross menuju area over sold.
Sehingga IHSG terlihat false break dengan upper bands yang diperkirakan masih dalam tekanan bearish dengan rentang perdagangan 5.440 – 5.400. Adapun saham pilihan Lanjar adalah ANTM, AKRA, PGAS, MPPA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News