Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (27/3) ditutup menguat 4,76% di level 4.545,57. IHSG telah mengalami penguatan dalam dua hari terakhir. Kondisi ini membuat IHSG turut menguat 10,72% dalam satu minggu.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG dalam satu pekan ini sebenarnya masih dipersimpangan alias belum pasti akan terus menguat.
Artinya, perlu dicermati lebih lanjut apakah IHSG akan kembali terkoreksi atau mampu bertahan di atas 4.250-4.500
Baca Juga: Harga saham turun banyak, simak rekomendasi analis untuk saham United Tractors (UNTR)
Sementara itu, penguatan IHSG yang cukup signifikan pada Kamis (26/3) lebih didorong oleh program Unlimited Quantitative Easing (QE) The Fed serta dari dalam negeri didorong oleh sentimen positif adanya kucuran dana dari Bank Indonesia (BI) untuk membeli pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dijual oleh asing.
"Dan dua hari terakhir ini kami perkirakan penguatan IHSG memang terpengaruh oleh penguatan bursa global, terlebih karena kita terpotong libur tanggal 25 kemarin," jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (27/3).
Baca Juga: Kita butuh ketenangan menghadapi meluasnya penyebaran virus corona atau covid-19
Sementara itu, beberapa kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh BEI dan OJK beberapa waktu lalu juga dinilai masih cukup efektif untuk menahan laju koreksi IHSG belakangan ini.
Sekedar pengingat saja, dalam pekan ini BEI mengeluarkan kebijakan baru atas permintaan OJK yakni mempersingkat waktu perdagangan yang tadinya tutup pukul 16.00 WIB menjadi 15.00 WIB. Namun, kebijakan ini baru akan berlaku mulai Senin (30/3).
Baca Juga: BEI: Rata-rata nilai transaksi harian naik 20,43% pada pekan ini
BEI dan OJK tidak menerapkan kebijakan baru dalam pekan ini. Kemudian, pada Senin (23/3) BEI hanya melakukan trading halt satu kali. Itu merupakan trading halt kelima sejak kebijakan tersebut dikeluarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News