Reporter: Harry Febrian | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Angin segar akhirnya berhembus ke rupiah. Kurs rupiah menguat tipis menjadi Rp 9.163 per dollar Amerika Serikat (AS), Senin (2/4).
Veni Kriswandi, Head of Trading Bank Commonwealth, menilai, pasar cukup lega panasnya isu bahan bakar minyak (BBM) yang memuncak pekan lalu, tidak berujung ke kerusuhan massa.
Data laju inflasi per akhir Maret juga sesuai ekspektasi pasar. Ditambah, keyakinan pasar bahwa predikat layak investasi dari Standard&Poor\'s segera turun. "Lalu, ada sentimen positif dari China," ujar Veni.
Mika Martumpal, Head of Research Divisi Treasury Bank CIMB Niaga, melihat peluang penguatan rupiah, hari ini, terbuka meski terbatas. "Dollar AS tengah lesu di pasar global," ujar dia.
Prediksinya, USD/IDR hari ini bergerak di rentang 9.135-9.185. Sedangkan Veni memperkirakan hari ini, rupiah cenderung tertekan ancaman profit taking, hingga kurs dollar AS bisa bergerak di rentang Rp 9.150-Rp 9.180.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News