Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) kurang memuaskan.
Hingga kuartal III-2015 lalu, perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan hanya 9% menjadi Rp 9,4 triliun.
Sementara, laba bersihnya anjlok 82% menjadi Rp 20 miliar.
Mathhew Wibowo, analis Mandiri Sekurtitas dalam riset 3 November lalu bilang, pencapaian laba bersih MAPI hanya sebesar 10% dari konsensus.
Ini karena refinancing obligasi mereka pada Juni 2015 lalu.
Ditambah lagi, MAPI mencatat forex loss sebesar 28,4 miliar sepanjang Juli-September.
Padahal, sejak Januari hingga Juni, forex loss MAPI sebesar Rp 24 miliar.
Satu-satunya katalis positif untuk MAPI saat ini adalah, apresiasi rupiah. "
Tapi, kami memperkirakan rata-rata depresiasi rupiah hingga akhir 2016 sebesar Rp 14.300, bandingkan dengan Rp 13.500 hingga akhir 2015," tambah Mathhew.
Margin perseroan juga tergerus seiring dengan utang dan kombinasi depresiasi rupiah.
MAPI juga tidak memiliki bargaining position untuk menaikan harga.
Sehingga, margin perseroan terancam bakal tergerus seiring dengan meningkatnya program promo demi menjaga penjualan.
EBITDA MAPI tahun ini diprediksi Rp 954 miliar, padahal tahun lalu mencapai Rp 1,07 triliun.
Sementara laba bersihnya hanya Rp 34 miliar.
Berdasarakan kondisi tersebut, Matthew merekomendasikan sell dari sebelumnya buy atas saham MAPI.
Target harganya Rp 2.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
