kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis: IHSG rawan profit taking


Jumat, 20 September 2013 / 08:46 WIB
Analis: IHSG rawan profit taking
ILUSTRASI. Gerakan Freeletics yang Ampuh Mengecilkan Perut Buncit


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan angka fantastis. Lantas, apakah dampak batalnya tapering The Fed masih akan membuat IHSG hari ini tetap hijau?

Reza Peiyambada, Kepala Riset Trust Securities bilang, secara teknikal IHSG hari ini berada di support 4 570-4.613 dan resistance 4.690-4.733. Dasarnya, indeks menyerupai shooting star melewati upper bollinger bands (UBB). MACD bergerak naik dengan histogram positif yang kembali memanjang.

RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba up reversal. Laju IHSG di luar perkiraan dengan melonjak melewati target resisten kami di level 4.512-4.523). "Secara teknikal dan volume masih mengindikasikan potensi kenaikan meski membentuk utang gap 4.505-4.567. Selama profit berlebihan tidak terjadi, maka minimal penguatan terbatas IHSG masih dimungkinkan terjadi," tutur Reza.

Rawan profit taking

Sementara itu, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menjelaskan, dana asing masih seiring dengan tertundanya pembatasan stimulus The Fed. Namun, euforia penundaan pemotongan paket stimulus alias quantitative easing (QE) dari The Fed hanya berlangsung satu hari.

Sebab, kata Edwin, Wall Street berpikir rasional, karena penundaan pemotongan QE karena The Fed merasa perbaikan ekonomi tidak berjalan sebagaimana mestinya, alias berjalan lebih lambat meski telah di support paket kebijakan selama lima tahun.

"Perlu diingat juga, BI sedang menjalankan program perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya, ke depannya earning emiten juga melambat. Oleh karena itu, kami melihat profit taking merupakan langkah yang bijak," Jelas Edwin.

Dia memproyeksi, hari ini indeks bergerak di level 4.567-4.782. Sel on Strength (SOS) untuk saham BBRI, BMRI, WIKA, WSKT, TLKM, BBCA,TINS, ASII, dan CPIN. Sementara saham yang layak koleksi menurut Edwin adalah; SMRA, ITMG, MYOR, CTRA, JSMR, ADHI, PGAS, dan PTPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×