Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung tertekan mengawali bulan september.
Pasalnya pasar akan diwarnai aksi profit taking lantaran penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir.
Hari ini, senin (31/8), IHSG ditutup kembali menguat +63.4 poin sebesar +1.43% dilevel 4509.61.
Lanjar nafi, analis Reliance securita mengatakan aksi beli Investor asing dan window dressing penutupan bulan Agustus menyelamatkan IHSG sehingga dapat kuat tutup di zona positif ditengah pelemahan rupiah yang kembali diatas level Rp 14.000. Hanya sektor komoditas yang kembali tertekan.
Investor asing mencatatkan net buy diakhir bulan Agustus sebesar 313.07 Miliar rupiah sehingga tercatat capital out flow selama bulan Agustus 2015 ini sebesar 10.23 Triliun Rupiah yang merupakan capital out flow terbesar melebihi besaran pada Desember tahun lalu.
Bursa saham di Asia mayoritas mengalami tekanan jual pasca penguatan yang terjadi di akhir pekan lalu.
Lanjar bilang, aksi ambil untung investor didorong oleh terdepresiasinya kembali mata uang di Negara-negara asia dan emerging market setelah data Ekonomi di Amerika Serikat (AS) rilis cukup baik sehingga Federal Reserve siap untuk menaikan suku bunga bahkan di tengah gejolak ekonomi di China.
Indeks saham di Jepang turun mengikuti perlambatan kinjerja industrial dan penjualan rumah yang melebihi ekspetasi dilevel 7.4% dari 16.3%.
Bursa Eropa dibuka mayoritas melemah ditengah kekhawatiran investor mengenai data ekonomi AS yang dirilis cukup positif sedangkan ekonomi China kian melemah dari yang diperkirakan.
Tingkat inflasi di zona Eropa yang disurvey masih terkendali mengalahkan ekspetasi tidak mampu menahan laju pelemahan.
Sentimen ekonomi diawal bulan cukup mengkhawatirkan diantaranya data manufakturing PMI china yang diekspetasikan kembali melambat dan tingkat inflasi tahunan di Indonesia yang diekspetasikan naik 7,44% dari 7.,%.
"Ini akan membuat investor cenderung berhati-hati dan lebih akan melakukan aksi profit taking." kata Lanjar dalam risetnya, senin (31/8).
Secara teknikal IHSG kembali dilevel 4500 maka akan menguji resistance MA25 dan upper bands di kisaran level 4580. Namun IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi dan telah mencapai area jenuh jual dari Indikator Stochastic akan memberikan signal penguatan IHSG yang mulai tertahan.
Oleh karena itu, Lanjar memperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung mengalami tekanan diwarnai aksi profit taking dengan range pergerakan 4420-4580.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News