Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) memerah pada perdagangan awal pekan ini. Di tengah menurunnya harga minyak di bawah US$50 per barel dan menguatnya dollar AS terhadap matau uang di emerging market.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,2% pada pembukaan perdagangan pukul 09;31 waktu New York, setelah ditutup menguat pada perdagangan pekan lalu. Sementara, indeks Nasdaq Composite melemah 0,1% setelah reli dalam kurun waktu delapan hari.
Asal tahu saja, saham-saham AS membukukan gain mingguan beruntun terpanjang mereka sejak awal bulan Desember yang lalu setelah Yunani mencapai kesepakatan untuk memperpanjang program bailout dan investor berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga rendah lebih lama. Indeks S&P 500 telah naik 2,5% pada tahun 2015, mengikuti semua kecuali tiga dari 24 pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg.
Indeks S&P 500 naik 0,6% pada minggu liburan singkat, Dow Jones naik ke rekor untuk pertama kali dalam tahun ini dan Nasdaq Composite ditutup pada level tertinggi sejak Maret 2000. Indeks Russell 2000 naik 0,7%, juga berakhir di rekor. Indeks berjangka Russell tergelincir 0,3 % pada hari Senin.
"Kami memiliki indeks di tertinggi sepanjang masa, Nasdaq mendekati level 5.000, dan kami berada di sebuah lingkungan di mana likuiditas bank sentral berlimpah di seluruh dunia," kata Andreas Nigg, Head of equity and Commodity Strategy at Vontobel Asset Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News