kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awal Februari, Kliring Berjangka Indonesia akan luncurkan resi gudang ikan


Rabu, 29 Januari 2020 / 21:06 WIB
Awal Februari, Kliring Berjangka Indonesia akan luncurkan resi gudang ikan
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memanfaatkan sistem resi gudang (SRG), PT Kliring Berjangka Indonesia Tbk (KBI) akan segera meluncurkan resi gudang untuk komoditi ikan dan timah. 

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi menuturkan resi gudang ikan akan segera diresmikan. “Kalau tidak ada halangan,resi gudang ikan awal Februari sudah bisa launching. Sementara untuk resi gudang timah, kami optimistis bisa selesai pada kuartal I-2020,”ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (29/1).

Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia Kebut Target Pendapatan Tahun Ini

Fajar menilai resi gudang ikan memiliki potensi yang luar biasa, dan rencananya resi gudang ikan tersebut akan dibuka di Halmahera, khususnya Bacan. Pemilihan ini tidak terlepas dari potensi ikan besar dan peluang ekspor yang menjanjikan.

Dalam penerbitan resi gudang ikan kali ini, KBI menjalin kerjasama dengan PT Perikanan Nusantara (Perinus) sebagai penyedia cold storage. Selain dengan para nelayan dan PT Perinus, KBI juga berencana resi gudang ini akan dibuka untuk kelompok pengusaha swasta.

“Para pelaku bisnis ini perlu investasi, dan resi gudang bisa dijadikan untuk pembiayaan tersebut. Jadi alasannya lebih ke collateral management dan adanya ketertarikan dari market,” terang Fajar.

Selain ikan dan timah, KBI pada pekan depan juga akan segera meresmikan resi gudang rumput laut di Surabaya.

Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia akan terbitkan resi gudang ikan dan timah tahun depan

Dengan demikian, Fajar percaya capaian pembiayaan untuk resi gudang di tahun ini bisa tumbuh dua kali lipat dari tahun lalu karena dorongan dari komoditi baru yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×