Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membenahi struktur perusahaannya. Emiten perkebunan ini pun akan melebur dengan anak usahanya PT Pusaka Agro Makmur.
Peleburan dua perusahaan ini akan dilakukan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah efektif, ANJT selaku perusahaan penerima penggabungan (surviving company), akan tetap berdiri menjadi badan hukum. Lalu Pusaka Agro sebagai perusahaan yang bergabung (merging company) akan bubar demi hukum sesuai ketentuan yang berlaku terkait dengan penggabungan.
“Sebagai akibat dari penggabungan, perseroan akan mengubah kegiatan usaha utama dengan menambah usaha di bidang pengoperasian perkebunan, pengolahan dan perdagangan produk kelapa sawit secara langsung,” sebut Direktur Utama ANJT Suwito Anggoro, dalam keterbukaan informasi, Rabu, (22/4).
Kemudian, peleburan ini tentunya akan mengubah rencana bisnis perseroan. Suwito menyebut bahwa dengan perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, maka penggabungan ini pun menimbulkan perubahan anggaran dasar ANJT.
Suwito mengungkapkan, peleburan ini dilakukan karena ANJT ingin melaksanakan secara langsung kegiatan usaha pengoperasian perkebunan, pengolahan dan perdagangan produk kelapa sawit. Adapun, langkah ini merupakan usaha menyederhanakan struktur korporasi. Tujuannya yakni supaya ANJT mampu mengoptimalkan efisiensi serta sinergi operasional.
Ia berharap, penggabungan ini akan menghasilkan suatu perusahaan yang lebih besar dalam aktiva dan pendapatan. Menurutnya, aksi ini dapat menciptakan economic of scale yang optimal serta pendapatan yang stabil dan terdiversifikasi. Sehingga ANJT dapat memiliki daya tahan yang baik dalam menghadapi siklus ekonomi.
Sekadar informasi, Pusaka Agro merupakan perusahaan yang dimiliki ANJT 100%. Sehingga tidak terdapat perbedaan laporan keuangan setelah dilaksanakannya aksi penggabungan ini.
Pada akhir tahun, jumlah aset ANJT adalah US$ 444,02 juta, dengan aset lancarnya US$ 65,51 juta dan tak lancar sebesar US$ 378,51 juta. Sementara itu, aset Pusaka Agro yakni US$ 25,39 juta. Di situ, aset tak lancarnya sebesar US$ 23,39 juta dan aset lancar US$ 1,99 juta.
Pada akhir 2014, pendapatan Pusaka Agro melejit 155,88% dari US$ 98,88 juta ke posisi US$ 253,02 juta. Rugi yang dibukukan menurun dari US$ 571,23 menjadi US$ 340,79 juta.
Bagi pemegang saham yang tak setuju atas penggabungan ini, ANJT akan membeli sahamnya dengan harga Rp 1.224. Pembelian saham tersebut akan dilakukan 23-25 Juni.
Untuk meminta restu pemodal terhadap peleburan ini, Pusaka Agro akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di 21 Mei. Lalu RUPSLB ANJT menyusul pada 22 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News