Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Menurut Hanif, dengan adanya penurunan tersebut, saat ini investor cenderung menahan diri untuk berinvestasi di reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
Dapat dikatakan bahwa industri reksadana saat ini tengah konsolidasi.
Meskipun begitu, Hanif melihat, prospek reksadana akan semakin membaik. Hal ini sejalan dengan berkurangnya tekanan jual asing di pasar obligasi sehingga perlahan-lahan akan naik kembali.
"Para investor diyakini akan kembali berinvestasi reksadana di bulan Desember 2022 dan awal tahun 2023," ucap Hanif.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Susut Lagi Rp 11,96 Triliun di Bulan Oktober 2022, Mengapa?
Hanif menilai, investor akan lebih percaya diri untuk masuk ke reksadana apabila pertumbuhan ekonomi positif, inflasi mulai terkendali, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat stabil.
Reksadana pasar uang akan naik kembali seiring dengan kenaikan deposito perbankan.
Lalu, reksadana pendapatan tetap akan kembali naik seiring dengan reborn-nya harga obligasi. Selanjutnya, pada reksadana saham telihat akan meningkat apabila pendapatan dan laba perusahaan positif pada tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News