kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aturan SNI dan TKDN 40% diyakini membawa berkah bagi emiten baja


Selasa, 06 Oktober 2020 / 13:09 WIB
Aturan SNI dan TKDN 40% diyakini membawa berkah bagi emiten baja
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proses hot rolling mill di pabrik baja PT Krakatau Steel Tbk, Cilegon, Banten. KONTAN/Fransiskus Simbolon/24/08/2010


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Meski demikian, saat ini WIKA juga masih menggunakan sebagian komponen baja impor dii proyeknya, yang mayoritas dikirim dari China dan Vietnam.

Mahendra mengatakan saat ini Pabrik Fabrikasi Baja Majalengka yang dimiliki WIKA Industri & Konstruksi (WIKA IKON)  sudah rampung dikerjakan, tinggal merampungkan tahap commissioning dan pengaturan mesin-mesin. Hanya saja, pabrik baja WIKON merupakan pabrik perakitan struktur baja, bukan bahan baku bajanya. “Jadi kami masih memerlukan bahan baku bajanya,” kata dia.

Baca Juga: Ganti nama, Sreeya Sewu tetap menggunakan kode saham SIPD

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada (TOTL) Mahmilan Sugiyo menjelaskan, selama ini TOTL menggunakan supplier baja dalam negeri dalam proses konstruksi. TOTL juga tidak pernah melakukan impor secara langsung untuk pekerjaan baja dan untuk pembesian beton.

Catatan Kontan.co.id, hingga pertengahan September 2020, TOTL telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 497 miliar. Kontrak baru yang diraih oleh TOTL tahun ini berupa proyek bangunan hotel, perkantoran, pendidikan dan pabrik, serta pusat perbelanjaan. 

Selanjutnya: Melebarkan sayap, Telkom akan memperkuat bisnis digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×