kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aturan free float berubah, portofolio reksadana Kresna Indeks 45 akan disesuaikan


Senin, 21 Januari 2019 / 19:20 WIB
Aturan free float berubah, portofolio reksadana Kresna Indeks 45 akan disesuaikan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kresna Asset Management siap menyesuaikan portofolionya dengan aturan pembobotan berdasarkan free float atau saham yang beredar pada indeks LQ45 dan IDX30.

Penerapan kapitalisasi pasar free float akan dimulai pada Febuari 2019. Dalam menjalankan metode free float, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghimbau penyesuaian atau rebalancing portofolio bisa dilakukan para manager investasi secara bertahap.

Nantinya, pada tahap pertama penerapan free float adjusted hanya akan dilakukan sebesar 30%, selanjutnya pada pertengahan tahun akan dilakukan sebanyak 60%-70%. Pada tahap terakhir dilakukan 100%.

Ashari Adithyawarman, Direktur Distribusi PT Kresna Asset Management mengatakan pihaknya tengah melakukan proses rebalancing portofolio pada produk reksadana Kresna Indeks 45 yang mengacu pada indeks LQ45.

"Prinsip investasi Kresna Indeks 45 memang mencari kesetaraan kinerja dengan indeks acuannya, jadi kita akan mengikuti apa aturan BEI," kata Ashari, Senin (21/1).

Bagi perusahaan yang rangkingnya turun akibat penghitungan free float, Ashari mengatakan peran porsi investor ritel yang kepemilikan sahamnya di bawah 5%, harus diperbesar. Jika tidak, bisa membuat emiten jatuh ke rangking bawah dan menjadikan presentasi pembobotan di produk reksadana menjadi kecil.

Secara umum, Ashari memproyeksikan ke depan pasar saham akan positif begitupun reksadana yang mengacu pada indeks LQ45. Sentimen positifnya datang dari aliran dana asing yang kembali masuk ke negara emerging market seiring kondisi AS yang sedang tak menentu akibat suku bunga sudah terlampau tinggi dan terjadi penutupan pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×