Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR, Kamis (7/4).
Dalam kesempatan itu, Inarno ditanya mengenai cara minimalisir adanya saham-saham gorengan yang kerap terjadi di pasar saham Indonesia.
Pertanyaan ini datang dari anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan yang menyebut perlunya mengatasi fenomena tersebut untuk menghindarkan investor dari kerugian.
Baca Juga: Fit and Proper Test Pengurus OJK: Hoesen Siap Hapus Produk Unitlink Bemasalah
Inarno mengatakan, fenomena saham gorengan dapat disamakan dengan kejahatan. Jadi, fenomena saham gorengan nantinya harus dapat diminimalisir.
Maka inisiatif yang akan dilakukan adalah mengawasi betul dari prosesnya mulai emiten tersebut melantai. Kualitas emiten-emiten yang melantai harus benar-benar diperhatikan.
"Karena biasanya saham-saham gorengan itu adalah saham-saham yang fundamental yang kurang baik," kata Inarno.
Selain itu, juga dari sisi pengawasan di secondary juga akan ditingkatkan kehati-hatiannya. Inarno berharap saham-saham gorengan berkurang dengan adanya pengawasan terintegrasi.
Baca Juga: Calon Komisioner OJK Inarno Djajadi Targetkan Market Cap Tembus Rp 15.000 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News