Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang Garuda kembali keok. Bahkan pelemahannya menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.42, rupiah keok 0,7% menjadi 9.740 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 12 Juli 2012. Sebelumnya, rupiah sempat menembus level 9.817 per dollar AS yang merupakan level terlemah sejak 16 September 2009.
Menurut Fahrudin Haris Prastowo, foreign exchange trader PT Bank Rakyat Indonesia, pelemahan rupiah terjadi setelah asumsi makro 2012 Indonesia meleset dari target akibat guncangan ekonomi global.
"Pasar forward offshore rupiah merupakan salah satu indikator bagi rupiah. Sementara, Bank Indonesia masih terus menjaga volatilitas rupiah di pasar domestik," jelas Fahrudin kepada Bloomberg.
Sekadar tambahan informasi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo kemarin (7/1) mengungkapkan, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sepertinya hanya akan mencapai 6,3% atau lebih rendah ketimbang asumsi yang dipatok dalam APBNP 2012 yang sebesar 6,5%. Sementara itu, realisasi inflasi hanya sebesar 4,3% atau lebih rendah dari asumsi yang dipatok dalam APBNP 2012 sebesar 6,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News