Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri, emiten-emiten penghasil crude palm oil (CPO) berpotensi mengalami kenaikan permintaan. Hal ini seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap produk olahan minyak kelapa sawit sepanjang momen ini.
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) misalnya, merasakan kenaikan permintaan sejak dua bulan terakhir. Per Februari 2019, perusahaan ini juga mencatatkan kenaikan produksi sebesar dua digit dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Tapi, Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma mengungkapkan, SGRO belum bisa menyampaikan jumlah kenaikan permintaan tersebut. “Kami masih dalam proses konsolidasi kinerja triwulan pertama ini,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/4).
Di sisi lain, Michael mengatakan, SGRO menargetkan kenaikan produksi CPO 5%-10% pada 2019 ini. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada 2017 perusahaan ini mencatatkan produksi CPO sebesar 322.761 ton. Kemudian, SGRO mengatakan realisasi pada 2018 meningkat lebih dari 20%. Artinya mereka berhasil memproduksi lebih dari 387.313 ton CPO.
Sementara itu, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) juga mencatatkan kenaikan serupa. Corporate Communications Department Head DSNG Supriyadi Jamhir mengatakan, biasanya permintaan CPO dari Pakistan dan Timur Tengah menjelang lebaran memang naik karena antisipasi libur panjang. “Apabila permintaan naik, efeknya lebih ke harga. Akan tetapi, untuk April-Mei 2019 ini saya belum tahu angka persisnya atas permintaan negara-negara tersebut,” ucap dia.
Meskipun begitu, Dharma Satya menargetkan produksi CPO bakal naik 26% secara year on year dari sebesar 488.000 ton tahun lalu. Alasannya, emiten ini baru saja mengakuisisi kebun kelapa sawit yang sudah menghasilkan seluas sekitar 17.000 hektare.
Analis MNC Sekuritas Krestanti Nugrahane Widhi mengatakan, secara historis, permintaan CPO akan meningkat di bulan puasa dan momen lebaran. “Tahun ini, Ramadan dan Idul Fitri jatuh pada kuartal II. Karena permintaan di periode tersebut bertambah, harga CPO berpotensi naik,” kata Krestanti.
Menurut dia, konsumsi masyarakat akan meningkat pada puasa dan lebaran. Hal ini dapat menjadi peluang bagi emiten-emiten yang bergerak di bidang penyediaan barang termasuk emiten produsen CPO. Oleh karena itu, ia merekomendasikan buy saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga AALI hingga akhir tahun sebesar Rp 13.825 dan LSIP Rp 1.420.
Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat, permintaan domestik meningkat untuk keperluan puasa dan lebaran. Ia juga merekomendasikan saham yang sama dengan target harga jangka panjang AALI Rp 11.850 dan LSIP Rp 1.125.
Sebagai informasi, per perdagangan Selasa (23/4), harga saham AALI berada pada level Rp 11.875 dan LSIP Rp 1.125. Secara year to date, harga saham AALI naik 0,42% sebesar dan LSIP turun 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News