kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Astra (ASII) Siapkan Capex Rp 40 Triliun, Jatah United Tractors (UNTR) Paling Besar


Minggu, 02 April 2023 / 19:13 WIB
Astra (ASII) Siapkan Capex Rp 40 Triliun, Jatah United Tractors (UNTR) Paling Besar
ILUSTRASI. PT Astra International Tbk (ASII) anggarkan belanja modal hingga Rp 40 triliun di 2023


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga Rp 40 triliun untuk tahun 2023. Sekitar 60% dari anggaran tersebut dialokasikan untuk PT United Tractors Tbk (UNTR).  

Tira Ardianti, Head of Corporate Investor Relation Astra International, menerangkan ASII berencana menyiapkan capex sebesar Rp 40 triliun untuk tahun ini. Nilai tersebut lebih besar dari 2022, yang sebesar Rp 26,4 triliun.

"Tahun ini rencana kami capex sekitar Rp 40 triliun. Sekitar 60% itu untuk United Tractors dan porsinya yang paling besar," jelas Tira saat ditemui Kontan akhir pekan lalu.

Dia menjabarkan tingginya alokasi UNTR itu digunakan untuk membeli alat-alat konstruksi hingga penggantian alat berat Komatsu di unit bisnis jasa tambang, yakni PT Pamapersada Nusantara.

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra International (ASII) Naik 11% hingga Februari 2023

Tak hanya itu, untuk mendorong pembangunan ekosistem Electric Vehicle (EV) dari hulu, ASII lewat United Tractors telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat merambah tambang nikel.

Adapun United Tractors mengambil alih dua perusahaan di sektor nikel, yakni PT Stargate Pacific Resources yang bergerak di bidang tambang mineral nikel dan PT Stargate Mineral Asia yang bergerak di bidang smelter nikel.

Nilai keseluruhan atas transaksi adalah US$ 271,82 juta atau setara dengan Rp 4,27 triliun. Tira mengatakan, perjanjian kerja sama itu belum closing transaction, tetapi itu salah satu strategi UNTR untuk jangka panjang.

 

"UNTR memang strategi jangka panjang, mereka investasi pada aset di luar batu bara, salah satunya yang erat dengan EV yakni nikel," papar Tira.

Lebih lanjut, dia menjelaskan alokasi capex lainnya akan digunakan untuk maintenance bagi seluruh unit bisnis ASII, baik di bidang otomotif, jasa keuangan, infrastruktur hingga bisnis baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×