Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir seluruh kinerja operasional lini bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) meningkat selama dua bulan pertama 2023. Melansir laporan bulanan UNTR, Sabtu (25/3), baik bisnis penjualan alat berat, bisnis kontraktor tambang, hingga penjualan batubara kompak tumbuh.
Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mencatatkan kenaikan penjualan alat berat Komatsu sepanjang dua bulan pertama 2023. UNTR menjual 1.232 unit alat berat Komatsu di periode tersebut. Jumlah ini naik 16,4% dari penjualan alat berat di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.058 unit.
Mayoritas penjualan Komatsu disalurkan ke sektor pertambangan, yakni mencapai 63%, disusul penjualan ke sektor konstruksi dan kehutanan masing-masing sebesar 15%. Kemudian, penjualan ke sektor agribisnis sebesar 7%. Adapun pangsa pasar alias market share Komatsu per Februari 2023 sebesar 34%.
Baca Juga: Per Februari 2023, United Tractors Berhasil Jual Alat Berat Komatsu 1.232 Unit
Lewat anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR mengeruk 159,5 juta bank cubic meter (bcm) lapisan penutup atau overburden removal. Jumlah ini naik 19,3% dari realisasi overburden removal di dua bulan pertama tahun 2022 sebesar 133,7 juta bcm.
Sementara itu, Pama melaporkan produksi batubara sebesar 17,2 juta ton, naik 11,68% dari realisasi produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 15,4 juta ton.
Di segmen penjualan batubara (coal trading), anak usaha UNTR yakni Tuah Turangga Agung menjual 1,99 juta ton batubara sepanjang dua bulan pertama 2023. Realisasi ini naik 8,34% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,83 juta ton.
Pada bulan Februari 2023, Tuah Turangga menjual 998.000 ton batubara, naik tipis dari penjualan periode Januari 2023 sebesar 995.000 ton.
Baca Juga: Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Naik 16,4% Per Februari 2023
Hanya saja, penurunan kinerja ditunjukkan oleh bisnis pertambangan emas yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Per Februari 2023, Agincourt menjual 37.959 Gold Equivalent Ounces (GEOs) emas, menurun 23,8% dari realisasi produksi emas di sepanjang dua bulan pertama 2022 sebesar 49.826 GEOs. Adapun produksi emas di Februari 2023 sebesar 19.000 GEOs, relatif stabil dari produksi emas di Januari 2023.
Asal tahu, UNTR telah memasang target kinerja operasional tahun ini. Di tahun 2023 volume penjualan batubara diperkirakan bisa meningkat hingga 5%. UNTR juga memasang target optimistis di segmen kontraktor tambang yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, untuk tahun 2023, baik produksi batubara maupun volume overburden removal diperkirakan bisa meningkat sekitar 4%-5%. Sementara untuk penjualan Komatsu diekspektasikan menyamai atau flat dengan tahun 2022, yakni sekitar 5.700-an unit
Konstituen Indeks Kompas100 ini menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga US$ 1 miliar untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari capex yang dianggarkan tahun lalu, yakni US$ 800 juta. Dari capex sebesar US$ 1 miliar tersebut, sebanyak US$ 800 juta sampai US$ 900 juta dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan guna mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat. Sisanya akan terbagi untuk keperluan infrastruktur di tambang emas dan tambang batubara milik UNTR.
Baca Juga: IDX High Dividend 20 Melaju Stabil, Saham Berikut Bisa Jadi Incaran Dividen Hunter
Analis UOB Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda mempertahankan rekomendasi sell saham UNTR dengan target harga Rp 25.000. Rekomendasi ini dengan menimbang kinerja saham UNTR yang berpotensi underperform. Keputusan untuk mempertahankan rekomendasi sell juga diambil karena kinerja saham UNTR bisa terus berada di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kinerja operasional UNTR juga berpotensi terkoreksi tahun ini. Berdasarkan data historis sejak tahun 2010, Stevanus menemukan bahwa volume penjualan alat berat UNTR akan cenderung menurun ketika harga batubara terkoreksi, dan sebaliknya. Besarnya penurunan bisa melampaui 40% secara year-on-year (yoy).
Meskipun manajemen UNTR menargetkan volume penjualan alat berat yang cenderung stagnan, Stevanus memperkirakan penjualan alat berat Komatsu bisa terkoreksi tipis sebesar 13,1% yoy pada tahun ini menjadi sebesar 5.000 unit.
“Risiko koreksi harga saham akan datang dari menurunnya laba bersih setelah pajak, seiring koreksi harga batubara yang bisa terus turun menjadi US$ 175 per ton,” tulis Stevanus dalam riset, Kamis (16/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News