Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) telah memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usaha yakni PT Kawan Lama Inovasi (KLV) senilai Rp 80 miliar dengan bunga pinjaman 7%.
Transaksi afiliasi tersebut telah ditandatangani kedua belah pihak pada 23 Desember 2024 lalu.
Corporate Secretary PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Gregory S. Widjaja mengatakan pinjaman diberikan oleh ACES kepada KLV untuk kebutuhan modal kerja yang diharapkan dapat menunjang bisnis KLV dan memberikan kontribusi kepada ACES.
"Penarikan pinjaman menggunakan skema drawdown. Pertama, penarikan pertama sebesar Rp 30 miliar di tanggal 23 Desember 2024. Kedua, penarikan dana sebesar Rp 50 miliar pada 27 Desember 2024," kata Gregory dalam keterangan resminya Jumat (27/12).
Baca Juga: ACES Diprediksi Mampu Pertahankan Tren Pertumbuhan Kinerja
ACES merupakan pemegang saham KLV dengan kepemilikan saham sebesar 99,98%.
Sebagai tambahan informasi, (ACES) melaporkan kinerja menggembirakan baik dari segi penjualan maupun laba hingga kuartal III-2024.
ACES membukukan laba sebesar Rp 574,22 miliar per kuartal III 2024, naik 18,19% year on year (yoy) bila dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 485,83 miliar.
Dengan begitu laba per saham dasar mencapai Rp 33,57 dari posisi yang sama tahun lalu Rp 28,4 per saham.
Sementara penjualan ACES naik 13,57% dari Rp 5,38 triliun di kuartal III 2024 menjadi Rp 6,11 triliun hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Beban pokok penjualan mencapai Rp 3,2 triliun, melonjak dari Rp 2,84 triliun.
Baca Juga: Ekspansi dan Pemulihan Daya Beli Dinilai Bakal Dorong Prospek ACES
Alhasil laba kotor perusahaan mencapai Rp 3,09 triliun, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,64 triliun.
Beban usaha ACES tercatat Rp 2,3 triliun, naik dari Rp 2,1 triliun. Pendapatan lain-lain juga naik dari Rp 97 miliar menjadi Rp 99 miliar. Kemudian beban lain-lain sebesar Rp 12,91 miliar, melonjak dari Rp 10,28 miliar. Laba usaha perusahaan mencapai Rp 748,11 miliar, naik dari Rp 622 miliar.