kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Emiten Indonesia sebut kepercayaan investor di BEI mulai memudar, kenapa?


Selasa, 03 Maret 2020 / 20:34 WIB
Asosiasi Emiten Indonesia sebut kepercayaan investor di BEI mulai memudar, kenapa?
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang di Jakarta (3/3/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai rencana dicuatkan untuk meminimalkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satu opsi penyelamatan indeks yang diusulkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah emiten diperbolehkan melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa melalui mekanisme rapat umum pemegang saham (RUPS).

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sebagai wadah perusahaan terbuka seluruh Indonesia pun buka suara menanggapi rencana ini. Ketua AEI Fransiscus Welirang mengimbau otoritas pasar modal agar tetap berhati-hati dalam mengambil segala kebijakan yang bersangkutan dengan pasar modal.

Baca Juga: AEI harap insentif pajak bisa menarik investor asing menanamkan modal di Indonesia.

Jangan sampai, kebijakan yang diambil justru merugikan investor. “Mereka (BEI dan OJK) sudah membahas hal itu. Tentunya dalam hal mengambil tindakan harus prudent, tidak mengecilkan pasar,” ujar Fransicus usai bertemu dengan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, hari ini (3/3).

Pun bagi investor, Fransiscus berpesan agar investor juga lebih berhati-hati dalam memilih saham untuk berinvestasi. Misal, dengan mempertimbangkan aspek fundamental dan valuasi seperti Price to Earning Ratio (PER).

Baca Juga: Liga Saham Big Cap sepekan: HMSP naik Tertinggi, GGRM masuk lagi

Dalam kesempatan yang sama, Fransiscus juga menyampaikan keprihatinan AEI dalam hal kepercayaan investor. Tidak menampik, menurut AEI saat ini kepercayaan investor terhadap pasar modal tanah air mulai memudar.

“Mungkin ini bisa ditanyakan ke kawan-kawan pialang bahwa investor menarik uangnya. Kami ingin menyampaikan pada anggota kami, agar melakukan tindakan lebih hati-hati jangan sampai merugikan pemilik saham minoritas,” sambung dia.

Baca Juga: Wah, Emiten Super Jumbo Masih Langka

Pria kelahiran 1951 ini juga mendukung langkah BEI yang mengakomodir emiten jika ingin melakukan paparan publik atau public expose insidentil. Bagi dia, hal ini merupakan langkah yang signifikan untuk berkomunikasi dengan investor secara langsung dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×