Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing sempat mencetak aksi jual bersih atau net sell pada perdagangan Senin (21/3). Tercatat, investor asing membukukan net sell hingga Rp 567,93 miliar kemarin.
Anallis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Aziz mengungkapkan, cabutnya investor asing memang dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed. Terlebih, The Fed akan menaikkan suku bunganya 1,75%-2% hingga akhir tahun ini. Dengan kata lain, akan ada kenaikan suku bunga hingga 6 kali.
Akan tetapi, Aziz memperkirakan net sell hanya bersifat sementara saja karena aksi beli bersih atawa net buy investor masih kuat sejak awal tahun. Adapun pada perdagangan Selasa (22/3), IHSG membukukan net buy hingga Rp 722,33 miliar.
Baca Juga: IHSG Rabu (23/3) Akan Bergerak Di Atas 7.000, Saham Ini Patut Dicermati
"Untuk ke depannya potensi asing mencatatkan net buy masih berlanjut karena didorong dari pemulihan ekonomi Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/3).
Senada, Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mengungkapkan, net sell di awal pekan ini merupakan aksi profit taking wajar dari investor asing.
Ini terlihat dari jumlahnya yang relatif tidak besar, BBCA ( Rp 191,3 miliar), BMRI (Rp 133 miliar), ADRO ( Rp 68 miliar), ITMG (Rp 47 miliar), dan BBRI ( Rp 38 miliar).
" Net sell yang terjadi kemarin kemungkinan besar masih merupakan aksi profit taking dari asing dan IHSG diprediksi masih akan cenderung bergerak menguat dalam beberapa waktu ke depan," ujar Daniel kepada Kontan.co.id.
Oleh karena aksi profit taking yang wajar, net sell akan berlangsung sementara saja. Ke depan, investor dan para pelaku pasar masih akan mencermati perkembangan krisis geopolitik Ukraina – Rusia dan juga tingkat kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.
IHSG pun diperkirakan masih akan kokoh terlepas dari berapapun net buy ataupun net sell yang dicetak asing. Daniel menjelaskan, berdasarkan data KSEI, komposisi asset investor lokal lebih besar daripada investor asing sekarang ini, 54% berbanding 46%.
" Jadi dengan komposisi asset yang hampir berimbang, kami perkirakan IHSG tidak akan begitu tertekan jika asing melakukan net sell berkelanjutan karena investor lokal masih mampu menahan," imbuh dia.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham ASII, ERAA, CTRA Untuk Rabu (23/3)
Terhadap saham-saham yang sempat dilepas asing kemarin Senin (BBCA, ADRO, BBRI, ITMG dan BMRI) ia cenderung menyarankan investor melakukan buy on weakness.
Ini mempertimbangkan net sell yang masih kecil dan jumlah akumulasi asing di saham tersebut yang cukup besar sejak awal tahun.
Sementara, Aziz cenderung menyarankan investor melakukan perubahan dari saham yang banyak di lepas asing ke saham-saham yang sedang akumulasi buy oleh asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News