kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Asing masih minati SBN


Jumat, 16 September 2016 / 19:22 WIB
Asing masih minati SBN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Investor asing cukup optimistis terhadap prospek Surat Berharga Negara (SBN). Mengacu data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 14 September 2016, kepemilikan asing pada SBN domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 675,24 triliun. Angka tersebut meningkat Rp 7,15 triliun dari posisi akhir Agustus 2016 yang tercatat Rp 668,09 triliun.

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management menuturkan, sejatinya investor asing sempat melepaskan obligasi negara Indonesia jelang akhir Agustus 2016. Sentimen negatif sempat mencuat pasca pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed, Janet Yellen di simposium Jackson Hole. Ia menyatakan peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed kian terbuka dan dapat diwujudkan dalam waktu dekat.

Alhasil, mata uang rupiah sempat melemah terhadap dollar AS. Tingginya kekhawatiran pun memicu investor untuk merealisasikan keuntungannya dengan menjual SBN. Dari internal, realisasi dana repatriasi kebijakan tax amnesty yang belum sesuai harapan menambah beban SBN.

"Tapi itu hanya sementara. Setelah kondisi membaik, mereka masuk lagi," imbuhnya. Buktinya, setelah rencana kenaikan suku bunga The Fed kembali memudar akibat rilis beberapa data ekonomi Negeri Paman Sam yang kurang mengilap, investor asing mulai kembali membanjiri pasar surat utang pemerintah.

Ariawan, Fixed Income Analyst PT BNI Securities berpendapat, pasar SBN Indonesia memang atraktif bagi para investor luar negeri. Ini terletak pada tawaran imbal hasil obligasi negara yang menarik ketimbang negara-negara lain di dunia. Mengacu Asian Bonds Online per Jumat (16/9), yield obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun mencapai 7,07%. Angka tersebut melampaui yield obligasi bertenor sama milik negara China 2,77%, Jepang minus 0,03%, Malaysia 3,57%, Filipina 3,55%, Thailand 2,25%, AS 1,69%, serta Vietnam 6,96%.

Desmon menduga, pada pengujung tahun 2016, yield FR0056 bakal mencapai 6,5% - 7%. Ariawan meramal, pada tutup tahun 2016, yield FR0056 bakal mencapai 6,4% - 6,6%. Pada Jumat (16/9), yield FR0056 tercatat di level 6,98%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×