Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan Selasa (25/8). IHSG menguat 61,84 poin atau 1,17% ke 5.338,88. Kendati demikian, investor asing membukukan jual bersih selama perdagangan.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG. Sektor keuangan mencetak kenaikan terbesar, yakni 2,01%. Sektor perdagangan naik 1,39%. Sektor konstruksi dan jasa menguat 1,14%.
Baca Juga: Terjun ke pasar perdana, BI telah beli SBN Rp 125 triliun
Sektor barang-barang konsumsi menguat 0,96% dan industri dasar menguat 0,94%. Sektor manufaktur naik 0,82%. Sektor tambang menanjak 0,04%.
Sementara itu, sektor aneka industri, perkebunan dan infrastruktur masing-masing turun 0,01%, 0,08% dan 0,14%. Investor asing mencatat net sell di seluruh pasar sebesar Rp 390,74 miliar.
Saham dengan net sell asing terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 125,1 miliar. Saham TLKM pun ditutup melemah tipis 0,67% ke Rp 2.980 per saham. Total volume perdagangan saham TLKM mencapai 107 juta dengan nilai transaksi Rp 320, 4 miliar.
Baca Juga: IHSG melesat 1,17%, ini saham-saham yang diborong asing, Selasa (25/8)
Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 109,3 miliar. Kendati dilepas asing, tapi saham BBNI justru ditutup menguat 3,43% ke Rp 5.275 per saham. Total volume transaksi saham BBNI 94,22 juta dengan nilai transaksi Rp 89,5 miliar.
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Rp 53,2 miliar. Dilepas asing, saham FREN pun anjlok 6,12% ke Rp 92 per saham pada penutupan perdagangan. Total volume transaksi saham FREN selama perdagangan mencapai 947 juta dengan nilai Rp 89,5 miliar.
Berikut 10 saham dengan net sell asing paling banyak pada perdagangan Selasa (25/8):
- TLKM Rp 125,1 miliar
- BBNI Rp 109,3 miliar
- FREN Rp 53,2 miliar
- ASII Rp 51,9 miliar
- BMRI Rp 41,6 miliar
- BSDE Rp 35,5 miliar
- CPIN Rp 27,1 miliar
- UNVR Rp 25,2 miliar
- BBCA Rp 20,1 miliar
- ICBP Rp 19,3 miliar
Baca Juga: Terdampak pandemi, United Tractors (UNTR) revisi target kinerja tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News