kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ASII pasang target realistis tahun ini


Jumat, 26 Februari 2016 / 09:46 WIB
ASII pasang target realistis tahun ini


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mengalami turbulensi bisnis sepanjang tahun 2015 lalu. Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 25% menjadi Rp 14,46 triliun. Padahal, pada periode sebelumnya, ASII mencatatkan laba sebesar Rp 19,19 triliun. Faktor eksternal disinyalir sebagai penyebab dari penurunan laba bersih pada tahun ini.

Yulian Warman, Head of Public Relation ASII mengatakan bahwa capaian perseroan pada tahun lalu lebih dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang kurang menggembirakan. Tetapi perseroan bisa menutup buku dengan kinerja yang masih positif di tengah kondisi global yang menekan hampir seluruh sektor.

"Kondisi eksternal itu mempengaruhi kinerja kami. Harga minyak, batubara, dan CPO dan ekonomi secara luas menekan growth perseroan. Imbasnya juga ke demand terhadap motor dan mobil itu ikut menurun, padahal sebelumnya lima tahun kita naik terus, kan kondisi eksternal tidak bisa kita handle," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (25/2).

Padahal, kondisi pada kuartal IV tahun lalu, ASII mencetak pertumbuhan 5,04% yang lebih tinggi daripada prediksi analis. Ke depan, perusahaan mengaku memasang target realistis dengan target penjualan mobil sebanyak satu juta unit, walaupun ada harapan akan lebih tinggi mengingat suku bunga acuan BI Rate sudah turun.

Untuk tahun ini, dirinya mengatakan bahwa ASII memasang target realistis. Khusus pada penjualan sektor otomotif, ASII akan mengikuti target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang membidik penjualan rerata nasional mencapai sejuta unit.

"Kami coba realistis lah, kan enggak mungkin pertumbuhan kami diatas pertumbuhan penjualan mobil nasional. Artinya kami ikuti saja target dari GAIKINDO yang sejuta unit dari situ kami akan pertahankan share penjualannya," lanjutnya.

Perlu diketahui, laba bersih dari lini bisnis otomotif ASII menurun 12% menjadi Rp 7,5 triliun. Hal ini disebabkan penjualan mobil secara nasional menurun sebesar 16% menjadi 1.013.000 unit. Penjualan mobil Astra menurun sebesar 17% menjadi 510.000 unit.

Selain itu, penjualan sepeda motor nasional juga menurun sebesar 18% menjadi 6,5 juta unit. Penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami penurunan sebesar 12% menjadi 4,5 juta unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 64% menjadi 69%.

Astra Otoparts, bisnis komponen ASII juga mencatat penurunan laba bersih sebesar 63% menjadi Rp 319 miliar, yang disebabkan oleh menurunnya kontribusi dari bisnis manufaktur akibat penurunan di pasar OEM dan rupiah yang makin melemah, meskipun ada sedikit peningkatan pendapatan dari pasar ekspor dan suku cadang.

"Lini bisnis kita juga masih ada kok yang positif, FIF dan ASGR itu kan baik. Strategi kita tahun ini ada cost reduction production, kondisi keuangan kita lebih bagus dibanding tahun lalu, kalau ada peluang kita bisa lakukan ekspansi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×