Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kendati pasar properti masih lesu, namun PT Astra International Tbk (ASII) tetap melanjutkan ekspansi di bisnis yang baru saja digeluti ini.
Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan, pihaknya terus mengarap proyek properti berupa pembangunan gedung perkantoran Astra Tower dan apartemen Anandamaya Residences. "Total investasi dua proyek itu mencapai Rp 8,2 triliun," ujarnya, Selasa (28/4).
Di lahan seluas 2,4 hektare (ha) itu, Astra melalui tentakel bisnis Astra Property akan membangun satu gedung perkantoran, Astra Tower, dan tiga menara apartemen mewah Anandamaya Residences. Dalam menggarap proyek apartemen ini, Astra menggandeng Hongkong Land Pte Ltd.
Keduanya membentuk perusahaan patungan bernama PT Brahmayasa Bahtera. Astra Property menguasai 60% saham di Brahamayasa, sedangkan sisanya dimiliki Hongkong Land. Secara total, Andandamaya memiliki 509 unit apartemen di tiga menara tersebut. Saat ini, total booking unit sudah mencapai 90%.
Dalam pengembangan bisnis properti ini, Astra dikabarkan akan mengakusisi PT Intiland Development Tbk (DILD). Namun, hal itu dibantah Prijono. "Aduh, kabar dari mana lagi itu, tidak ada itu," kata dia.
David Iman Santosa, Chief Astra Property juga enggan menanggapi hal tersebut. Kepada KONTAN ia mengatakan, saat ini Astra fokus pada proyek yang tengah dikerjakan. "Saat ini kami tidak melakukan apa-apa, hanya fokus pada proyek Astra Tower dan Anandamaya," tuturnya.
Saat ini, kedua proyek itu sudah dalam tahap ground breaking dan pembangunan basement. Targetnya, kedua proyek ini sudah bisa kelar 2018 mendatang. David mengklaim, pembangunan proyek yang berlokasi di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat tersebut sesuai jadwal.
Ia menambahkan, kontraktor untuk proyek Astra Tower adalah Shimizu Co. Ltd dan PT Total Bangun Persada (TOTL). Sedangkan, kontraktor proyek Anandamaya adalah PT Tatamulia Nusantara Indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News