kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aset safe haven diburu, harga perak naik


Kamis, 09 November 2017 / 06:15 WIB
Aset safe haven diburu, harga perak naik


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor perak kembali melesat setelah harga emas global rebound. Kemarin (8/11), harga perak kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange menguat 1% ke US$ 17,11 per ons troi. Cuma, bila dihitung dalam sepekan terakhir, harga perak masih turun 0,41%.

Harga perak menguat setelah dalam beberapa hari terakhir ini pelaku pasar mulai melirik aset safe haven lagi. Ini terjadi lantaran kondisi politik di Timur Tengah memanas, setelah terjadi penangkapan pangeran Arab Saudi.

Kondisi geopolitik di Semenanjung Korea juga kembali memanas. Kondisi ini muncul berbarengan dengan lawatan Presiden Donald Trump ke sejumlah negara di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan. Dalam kunjungan ini, Trump menjanjikan akan memberi perlindungan terhadap negara-negara tersebut dari serangan Korea Utara.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengungkapkan, setelah sejumlah pangeran dan menteri di Arab Saudi ditangkap karena diduga korupsi, harga perak melesat. Maklum, kejadian ini berhasil menyulut harga minyak dunia, diikuti spekulasi pasar mengoleksi emas dan perak sebagai aset aman.

Apalagi saat ini tengah terjadi penurunan produksi perak. Salah satunya berasal dari kinerja Tahoe Resources Inc, perusahaan tambang perak yang merugi di kuartal III-2017. Buruknya kinerja perusahaan ini terjadi usai penutupan tambang Escobal di Guatemala karena isu lisensi.

Tahun ini, tambang Escobal tidak memproduksi perak sama sekali. Padahal lokasi ini merupakan salah satu tambang perak terbesar di dunia. Kinerjanya kali ini berbanding jauh terbalik dengan kuartal III-2016. Saat itu, tambang ini berhasil memproduksi 5 juta ons perak.

Berbekal faktor-faktor fundamental tersebut, Andri memprediksi tren harga perak masih positif. Permintaan masih besar lantaran ada proyeksi kenaikan dari industri solar panel, yang menggunakan perak sebagai salah satu bahan konduktor listrik.

Karena itu, Andri memperkirakan, pada hari ini harga perak akan bergerak di rentang US$ 16,83–US$ 17,23 per ons troi. Dalam sepekan ke depan, harga perak akan bergerak di kisaran US$ 16,60–US$ 17,42 per ons troi.

Lebih lanjut, Andri melihat secara teknikal harga perak berada di tren bullish. Hal ini terlihat dari indikator moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area positif dan indikator stochastic memberikan indikasi buy di level 61,5.

Namun ada juga sinyal konsolidasi dari relative strength index (RSI) yang berada di area netral di level 50,5 dan moving average (MA) MA50 di buy, MA 100 sell dan MA 200 sell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×