kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset Kripto Ikut Melemah Menghadapi Prospek Kenaikan Suku Bunga The Fed


Rabu, 31 Agustus 2022 / 22:57 WIB
Aset Kripto Ikut Melemah Menghadapi Prospek Kenaikan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Rata-rata harga coin melemah seiring rencana dari Fed untuk terus menaikkan suku bunga.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto yang berbasis dolar AS seperti Tether dan USD Coin merupakan stablecoin yang bergerak stabil mengikuti dengan kurs dolar AS. Sementara koin kripto lainnya cenderung melemah akibat isu kenaikan suku bunga dan inflasi. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan winter crypto masih mendominasi pertukaran mata uang digital. Rata-rata harga coin melemah seiring rencana dari Fed untuk terus menaikkan suku bunga hingga inflasi terkendali dan mendekati target bank 2%. 

"Koin yang seperti Tether, USD Coin berada di US$ 1 dan jika ditinjau lebih jauh, koin tersebut lebih banyak digoreng (pump & dump) mungkin akibat nilainya yang lebih kecil dibanding aset serupa," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8). 

Baca Juga: Izin Exchange Kripto di Indonesia Dibatasi, Begini Respons CEO Indodax

Sutopo mengatakan, pilihan investor tergantung dari tujuan investasi. Kripto berbasis dolar tidak memiliki fundamental yang jelas, sementara forex memiliki metrik yang mempengaruhi kinerjanya dan harga kisaran pergerakan harian lebih bisa diukur. 

"Untuk investasi, lebih menarik untuk pegang langsung dolar," kata dia.

Sutopo mengatakan keuntungan membeli kripto lebih cenderung jangka panjang karena aset digital akan tumbuh bersama kemajuan digital di masa depan, terutama krpto yang sudah memiliki nilai pasar yang besar dan mapan. Sementara sisi negatif kripto adalah tidak memiliki fundamental yang jelas dan dikategorikan aset berisiko tinggi dan harganya mudah untuk digoreng. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Mendaki, tapi Mata Uang Kripto Ini Pimpin Kenaikan

Sutopo melihat prospek stablecoin tetap menarik dan penuh dengan peluang karena perkembangan aset semakin banyak pilihan dan lebih mudah berinvestasi.

"Dalam waktu dekat, isu kenaikan suku bunga global untuk mengendalikan inflasi akan mempengaruhi pergerakan aset kripto," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×