Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
Selanjutnya, pada aset bitcoin, yang sempat menyentuh level tertinggi di tahun ini hingga mencapai US$ 61.220, menurut Sutopo, penyebabnya adalah dari paket stimulus dari presiden AS Joe Biden. Lalu, untuk ke depannya ia melihat bahwa aksesbilitas dan kredibilitas mata uang kripto sedang naik daun, bitcoin akan dalam tren bullish.
“Ada risiko, dengan total kapitalisasi pasar cryptocurrency yang sudah mendekati 25% dari nilai pasar emas, dibutuhkan lebih dari modal spekulatif bagi pendukung crypto untuk mempertahankan penilaian. Sampai dengan titik ini, tampaknya menjadi sesuatu yang berhasil atau bahkan sebuah kegagalan, dan jika adopsi penggunaan oleh perusahaan dan investor institusional kurang memuaskan selama beberapa bulan mendatang, kegilaan kripto yang terjadi mungkin mulai pudar, yang dapat mengakibatkan koreksi yang tajam,” pungkas Sutopo.
Baca Juga: Wall Street melemah, dipicu koreksi saham bank karena kekhawatiran default hedge fund
Ia juga menambahkan penyebab ke depan yang akan membuat orang semakin optimis dan percaya pada bitcoin akan terus naik adalah karena optimisme pada mata uang kripto telah meningkatkan saham perusahaan pertambangan kripto yang diperdagangkan secara publik.
“Riot Blockchain, Marathon Patent Group, Hive, dan crypto exchange seperti Coinbase juga telah mengajukan untuk mendaftarkan sahamnya secara langsung akhir tahun ini, adalah salah satu debut pasar saham yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2021. ini tentunya merupakan berita-berita fundamental yang cukup positif,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News