kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

AS dan China sepakat tunda tambahan tarif impor, harga batubara naik


Minggu, 02 Desember 2018 / 17:04 WIB
AS dan China sepakat tunda tambahan tarif impor, harga batubara naik
ILUSTRASI. Batubara


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pelaku pasar pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Argentina (1/12) mengangkat harga batubara naik. Harga batubara di ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019, tercatat naik 1,12% ke US$ 103,45 per metrik ton.

Analis Asia Trade Points Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, salah satu pemicu yang memberikan katalis positif pada harga batubara adalah munculnya ekspektasi serta harapan pelaku pasar pada pertemuan KTT G-20 terkait perkembangan perang dagang AS dan China.

"Pelaku pasar berharap pertemuan AS dan China bisa menghasilkan solusi, dengan permasalahan perang dagang AS dan China mereda ini berdampak positif ke harga komoditas, termasuk batubara," kata Deddy, Jumat (30/11).

Kini, setelah melakukan KTT G-20, AS dan China akhirnya sepakat menunda atau tidak mengenakan tarif tambahan yang akan dikenakan setelah 1 Januari 2019 mendatang.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menggandakan lebih dari dua tarif yang telah memukul barang atas impor China senilai US$ 250 miliar. Sementara, Presiden China Xi Jinping juga telah menetapkan tarif yang ditargetkan sebesar US$ 110 miliar untuk barang-barang AS.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, Deddy mengatakan harga batubara berpotensi kembali menyentuh US$ 100 per metrik ton.

Untuk jangka panjang, Deddy memproyeksikan, harga batubara berpotensi naik karena kebutuhan emas hitam ini tinggi, setelah ada pasar baru dari Vietnam yang diperkirakan kebutuhannya akan batubara meningkat hingga 2030.

Deddy menganalisis, secara teknikal harga batubara berada di atas MA 200 tetapi berada di bawah MA 50 dan 100. Indikator tersebut menunjukkan potensi melemah dalam jangka menengah. Stochastic berada di area 33 berpotensi melemah. RSI berada di area 46 berpotensi cenderung melemah. MACD juga berada di area negatif dan harga berpotensi melemah.

Pada perdagangan, Senin (3/12), Deddy memperkirakan harga batubara berada di rentang US$ 101,34 per metrik ton hingga US$ 103,70 per metrik ton. Sedangkan untuk sepekan harga batubara berada di kisaran US$ 100,80 per metrik ton hingga US$ 104,00 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×