Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimistis di tahun 2019 pendapatan dapat melebihi US$ 5 miliar. Proyeksi ini akan terlampaui dengan asumsi pasar batubara lebih stabil.
Dileep Srivastava, Direktur BUMI mengatakan, memang ada beberapa tantangan yang terjadi belakangan ini seperti dari harga batubara dan pembatasan impor yang dilakukan Tiongkok. Kendati demikian harga batubara sudah mulai membaik di level US$ 100 per ton.
“Tahun depan seharusnya sudah berjalan lebih lancar. Tahun depan, target pendapatan bisa melebihi US$ 5 miliar,” ujar Dileep saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/11).
Pasar ekspor BUMI saat ini porsinya sekitar 70% sampai 75% dari total penjualan. Dan, jatah Tiongkok sebesar 14% dari total ekspor.
Dileep menambahkan, untuk anggaran belanja modal di tahun 2019 belum ada penambahan yang signifikan. Masih dikisaran US$ 50 juta sampai US$ 60 juta.
“Kami tidak ada target bottomline. Sebagai gambaran laba anak usaha kami, PT Kaltim Prima Coal (KPC) tahun ini bisa US$ 500 juta dan Arutmin sekitar US$ 50 juta sampai US$ 60 juta. Kami punya 51% kepemilikan di KPC dan 90% di Arutmin,” ujar Dileep.
Sekadar informasi, BUMI mencatatkan pendapatan hingga kuartal III-2018 sebesar US$ 824,86 juta. Pendapatan ini melesat 47 kali lipat ketimbang pendapatan pada periode sama tahun lalu sebesar US$ 17,37 juta.
Namun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk mencapai US$ 205,30 juta atau turun 22,18% dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 263,83 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News