kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arwana Citramulia membukukan realisasi penjualan kuartal I melebihi target


Rabu, 24 April 2019 / 07:46 WIB
Arwana Citramulia membukukan realisasi penjualan kuartal I melebihi target


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mencatat realisasi penjualan kuartal I 2019 melebihi target. Pertumbuhannya naik double digit, tepatnya penjualan naik 13% dan laba bersih bertumbuh 40% dibanding kinerja di tahun sebelumnya.

Direktur ARNA Edy Suyanto sebelumnya pernah menyatakan saat Public Expose (1/3) target di Kuartal I 2019 penjualan bersih akan naik 7,78% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,12 triliun dan laba bersih naik 28,15% dari Rp 156,62 miliar di Q1 2018 menjadi Rp 200,70 miliar.

Edy menjelaskan kinerja penjualan perseroan didukung beberapa hal. Pertama, mulai membaiknya daya beli masyarakat.

Kedua, meningkatnya permintaan keramik segmen menengah bawah untuk proyek-proyek rumah bersubsidi. Ketiga, strategi product mix perseroan yang direspon sangat positif oleh pasar.

Salah satu katalis yang menunjang pertumbuhan ARNA yang baik karena kinerja eksport yang terus digenjot.

“Kinerja ekspor Q1 2019 meningkat tipis hampir 1% dibanding Q1 2018 dengan negara tujuan ekspor terbesar ke Malaysia,” jelasnya kepada Kontan.co.id (23/4).

Hingga saat ini rencana ARNA untuk ekspansi ke Laos dan Thailand diakuinya akan direalisasi pada semester 2 2019.

Eddy menjelaskan belum mulainya ekspansi karena kapasitas produksi yang ada saat ini memprioritaskan untuk memenuhi permintaan domestik dan beberapa negara yang sudah dilayani sebelumnya seperti Malaysia, Pakistan, Mauritius, Oman, dan Filipina.

“Ke depannya ARNA akan lebih agresif membuka pasar ekspor setelah ada tambahan kapasitas produksi di p4B yang akan mulai beroperasi di Juni 2019,” ujarnya.

Strategi yang akan digunakan selain ekspansi ke negara lain juga produksi tanpa menghasilkan sampah. Salah satu pertumbuhan yang terealisasi adalah efisiensi pemakaian gas yang tercapai pada 2018 adalah efisiensi gas yang menghemat hingga Rp 1,3 triliun.

Menilik laporan keuangannya di Kuartal I 2019, penjualan ARNA naik 13% quarter to quarter (qtq) menjadi Rp 561,22 miliar. Adapun laba usaha yang juga bertumbuh 39% qtq menjadi Rp 77,97 miliar.

Namun ARNA mencatat penurunan aset sebesar 4% qtq dari Rp 1,65 triliun 2018 menjadi Rp 1,58 triliun 2019. Begitu juga dengan ekuitas yang turun tipis 5% qtq dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,03 triliun.

Tahun ini ARNA merencanakan capex tidak lebih dari Rp 40 miliar yang akan memberikan posisi cashflow kuat. Hal ini karena kondisi account receivable yang baik dan account payable yang terkontrol serta capex rendah.

Targetnya di 2019 adalah mendapat laba Rp 200 miliar dan depresiasi per tahun yang mendekati Rp 90 miliar. Dengan demikian ARNA mengklaim EBITDA yang akan dicapai Rp 290 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×