kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.065   -0,35   0,00%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,94   -0,23%
  • ISSI 215   0,58   0,27%
  • IDX30 423   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,22   -0,04%
  • IDX80 120   0,02   0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,01   0,00%

Arus modal asing kembali, rupiah pun perkasa


Rabu, 04 Maret 2020 / 18:14 WIB
Arus modal asing kembali, rupiah pun perkasa
ILUSTRASI. Aliran dana asing kembali masuk membuat rupiah perkasa


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terdongkrak oleh derasnya arus modal asing yang kembali masuk ke pasar domestik pasca pemangkasan suku bunga kebijakan The Federal Reserve sebesar 50 bps. 

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, kurs rupiah ditutup setelah terapresiasi 1,19% ke level Rp 14.113 per dollar AS. Begitu juga dengan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang tercatat menguat ke level Rp 14.171 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter  Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menuturkan, pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada Selasa (3/3) malam, menimbulkan aksi jual di pasar saham Amerika Serikat (AS) lantaran pasar menilai langkah bank sentral tersebut belum cukup dan narasi yang disampaikan pun dianggap kurang tegas. 

“Namun di pasar Asia, pemangkasan FFR mendorong harga saham dan obligasi yang dipicu oleh mengalirnya kembali dana asing, termasuk ke Indonesia,” kata Nanang saat dihubungi Kontan.co.id, hari ini.

Baca Juga: Perkasa, rupiah ditutup menguat 1,2% ke Rp 14.113 per dolar AS hari ini

Langkah The Fed beserta sejumlah bank sentral negara maju lainnya seperti European Centrak Bank (ECB)  dan Bank of Japan (BoJ), menyebabkan likuiditas global kembali berlimpah dan mendorong diversifikasi portofolio oleh investor termasuk ke dalam instrumen SUN Indonesia. Arus modal yang masuk ke pasar SUN pun lantas mendorong pasokan valas sehingga kurs rupiah mengalami penguatan. 

“Karena arus modal asing ke pasar SUN hari ini cukup besar, maka BI tidak berada di pasar seperti sebelumnya,” ujar Nanang. 

Namun ia memastikan, BI tetap siap siaga dan waspada, serta siap merespon perkembangan pasar. BI berada di pasar valas secara terukur, terutama pada waktu di mana pasar mengalami  mismatch antara pasokan dan permintaan valas. 

“Kami tetap stay alert karena dalam kondisi saat ini, keadaan bisa berubah sangat cepat dalam hitungan jam,” tandas Nanang. 

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini menambahkan, penurunan suku bunga The Fed memang menjadi salah satu sumber penguatan terbesar rupiah di tengah tekanan dan volatilitas saat ini. Meski sebelumnya, Mikail memprediksi The Fed baru akan mengumumkan penurunan suku bunga pada bulan April setelah data-data perekonomian AS keluar. 

"Jika The Fed mempercepat penurunan suku bunganya, arus modal pasti kembali ke pasar domestik dan mendorong nilai tukar rupiah kembali menguat," tuturnya.

Namun, prospek kurs rupiah tak serta merta aman dari tekanan. Mikail memprediksi, pelebaran defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan akibat wabah Corona akan menjadi faktor fundamental yang mempengaruhi pelemahan rupiah ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×