kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Armada Berjaya (JAYA) mantap menggenjot kinerja dengan 61 armada baru


Jumat, 01 Maret 2019 / 23:41 WIB
Armada Berjaya (JAYA) mantap menggenjot kinerja dengan 61 armada baru


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) optimistis bisa tumbuh di tahun ini. Setelah menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO), emiten ini meraup dana segar Rp 43,20 miliar.

JAYA menggunakan 88,64% sana IPO atau sebesar Rp 38,29 miliar untuk pembelian truk. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 21 Februari 2019 ini akan menggunakan Rp 4,8 miliar atau 11,12% dana IPO untuk pembuatan karoseri unit untuk truk. JAYA akan menggunakan Terakhir 0,24% dana IPO atau Rp 103 juta untuk modal kerja.

Direktur Utama Armada Berjaya Trans Darmawan Suryadi mengatakan, pihaknya menggunakan dua jenis truk, yakni peti kemas dan loose cargo. Dengan dana IPO, Armada Berjaya akan membeli 13 peti kemas dan 48 loose cargo. “Kami fokus di penambahan loose cargo, yang sudah jadi inventaris kebanyakan dari peti kemas,” kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

JAYA mengaku sudah memesan tiga merek truk, antara lain, Hino, Nissan, dan Isuzu. Untuk komposisi segmen truk, pihaknya belum bisa membocorkan, yang jelas jenis loose cargo akan mendominasi. Nantinya truk akan dikirimkan dalam tiga kali tahap. Darmawan menegaskan bahwa paling lama semua aset baru JAYA sudah sampai dan bisa beroprasi sebelum Lebaran, Juni mendatang.

JAYA sebelumnya sudah memiliki 70 unit truk yang terdiri dari 54 unit peti kemas dan 16 unit loose cargo. Untuk pengiriman barang biasanya JAYA menjalin hubungan paling banyak dengan industri food and beverage yakni sebesar 60%, dan 40% berasal dari bahan bangunan dan kertas.

Sampai saat ini JAYA telah bekerja sama dengan tujuh perusahaan, antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan Mulia Group. Ia mengaku ingin fokus dalam pengiriman barang industri ketimbang bisnis angkutan proyek pembangunan.

Darmawan mengaku penambahan kendaraan akomodasi ini sangat penting sebab dapat memaksimalkan kinerja. Pada dasarnya JAYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Makanya truk merupakan barang yang esensial. “Fokus kami yang terpenting menambah truk dan menjaga pelayanan dengan klien,” kata Darmawan.

JAYA menargetkan pendapatannya melonjak 200%-300% atau menjadi Rp 90 miliar-Rp 120 miliar sampai dengan akhir tahun ini. Salah satu katalis pertumbuhannya yakni dengan penambahan kontrak baru. Tapi, pihaknya lagi-lagi belum bisa beberkan kontrak baru tersebut.

Hingga akhir September 2018 Armada Berjaya Trans tercatat berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,29 miliar dari total pendapatan Rp 20,8 miliar. “Diperkirakan hingga akhir tahun lalu laba bisa mencapai Rp 2 miliar dari pendapatan sebesar Rp 30 miliar,” kata Darmawan.

Lebih lanjut Darmawan bilang, kontrak yang diteken oleh Armada Berjaya Trans dengan klien rata-rata diperbaharui setiap dua tahun. Pendapatan perusahaan dari kontrak pengangkutan tersebut punya porsi 80% dari seluruh pendapatan. Sedangkan sisanya sebesar 20% disumbang oleh angkutan barang ekspedisi atau freight forwarding antarpulau.

Saat ini JAYA fokus dalam pengiriman barang domestik yang mencakup beberapa wilayah antara lain Medan, Palembang, Batam, Bengkulu, Pekanbaru, Makassar, Banjarmasin, dan Pontianak.

Darmawan mengaku setiap tahunnya pasti ada saja hambatan yang terjadi. Terutama pada saat momentum lebaran dan tahun baru. Sebab, banyak aturan pembatasan bahkan larangan truk beroprasi. Makanya, untuk menghindari hal tersebut JAYA biasanya paling banyak menggenjot pengiriman sebelum momen itu datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×