Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon penghuni baru Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mengincar ekspansi melalui akuisisi. Hal ini seiringan dengan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik di beberapa daerah pasca melantai Bursa.
Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Artokan mengatakan pihaknya akan mengembangkan potensi yang ada sambil aktif mencari target akuisisi perusahaan lain. Namun, perusahaan punya beberapa kriteria perusahaan yang akan dicomot.
Pertama, perusahaan tersebut punya kemampuan teknikal yang baik. Kedua, perusahaan dengan basis Environmental, Social and Governance (ESG) yang tidak punya efek buruk pada masyarakat sekitar.
"Untuk rencana akuisisi tahun ini ada beberapa perusahaan yang sudah kita lihat, tapi kita belum bisa sampaikan sekarang," jelas Aldo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/6).
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Ini Akan Melantai di Bursa, Cermati yang Prospetif
Selain itu, perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW. Sebagai gambaran, Arkora Hydro sudah menyelesaikan pembangunan proyek mini hidro Cikopo-2 dengan total biaya US$ 1,65 juta/MW.
Lalu, ada pengerjaan proyek Tomasa yang menelan biaya investasi US$ 1,75 juta/MW. Adapun, proyek ini berkapasitas 10 (2x5) MW ini dimiliki oleh anak usaha perseroan, yakni PT Arkora Sulawesi Selatan yang sudah memasuki tahap commercial operations date (COD) pada Maret 2020.
ARKO juga sedang tahap pembangunan proyek pembangkitan tenaga listrik minihidro (PLTM) Yaentu di Poso, Sulawesi Tengah yang diharapkan selesai pada 2023. Nantinya, sekitar 54% dari dana IPO Arkora akan digunakan sebagai tambahan modal untuk pembangunan proyek.
Selanjutnya, sebesar 29% sebagai tambahan penyertaan modal untuk konstruksi PLTM Kukusan 2 melalui anak usahanya PT Arkora Energi Baru (AEB). Pembangunan ini dimulai pada 2022 dan diharapkan dapat beroperasi pada 2024.
Sebagai informasi, ARKO berencana untuk melepas 579,9 juta saham atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun harga penawaran saham ARKO ditetapkan sekitar Rp 286 hingga Rp 310 per saham, dengan demikian total dana yang berpeluang diraup Arkora Hydro senilai Rp 179,77 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News