Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Hari ini, calon penghuni PT Arita Prima Indonesia mulai melakukan penawaran perdana saham. Masa penawaran akan berakhir pada 23 Oktober 2013 mendatang. Harga saham IPO Arita dibandrol Rp 220 per saham. Harga ini hampir ada di batas atas dari harga penawaran awal (bookbuilding) yakni Rp 230 per saham.
Sekadar informasi, sebelum harga IPO terbentuk, perusahaan menawarkan harga IPO distributor katup pipa industri ini di kisaran Rp 200-Rp 230 per saham. Total saham yang ditawarkan sebanyak 275 juta saham atau setara 25,58% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar senilai Rp 60,5 miliar. Arita Prima menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Presiden Direktur Lautandhana Securindo, Wientoro Prasetyo mengatakan, sekitar 50% pemesan awal saham IPO Arita adalah institusi.
"Mereka achor buyer, ada sekitar empat hingga lima institusi," ujarnya kepada KONTAN. Sedangkan sisanya merupakan investor ritel. Perusahaan yang akan menggunakan kode saham APII ini rencananya akan mencatatkan saham perdananya di papan BEI pada 29 Oktober 2013 mendatang.
Manajemen Arita akan menggunakan 75% dana hasil IPO untuk modal kerja dan sisanya untuk membayar utang. Tambahan informasi, perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan alias employee stock allocation atau ESA sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.
Jumlah itu setara dengan 8,25 juta saham. Selain itu, perusahaan juga menerbitkan opsi saham untuk program pemberian kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan (management and employee stock option program/MESOP). Jumlah saham yang dialokasikan sebanyak 10% dari modal dan distor penuh perusahaan setelah penawaran umum dilaksanakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News