kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Arisan berantai merambah kalangan mahasiswa


Sabtu, 09 Januari 2016 / 12:16 WIB
Arisan berantai merambah kalangan mahasiswa


Reporter: Namira Daufina | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mungkin masih lekat diingatan, komunitas bernama Dream for Freedom. Sistem yang bergerak di bawah PT Promo Indonesia Mandiri (www.promonesia.com). Komunitas ini sudah berjalan sejak Januari 2015 dan meraup keuntungan besar, genap setahun sejak berdiri.

Salah satu anggota Dream for Freedom adalah Melinda Putri asal Banjarmasin, Kalilmantan Selatan. Melinda mengaku, saat ini anggota Dream for Freedom sudah menyentuh 1 juta orang. “Saya baru gabung sejak November 2015, tapi pada saat pertemuan pusat dijabarkan anggota sudah sejuta orang,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/1).

Meski baru bergabung, Melinda mengaku sudah meraup keuntungan hingga Rp 10 juta dengan jumlah anggota rekrutan sekitar 12 orang.

Melinda berkisah, karena masih berstatus mahasiswa tingkat dua di sebuah perguruan tinggi, kesulitan merekrut anggota baru memang dirasakannya. "Karena, kan, biayanya juga nggak sedikit. Jadi, selama ini semua yang saya ajak itu dari kenalan di luar kampus," ujarnya.

Meski masih berstatus sebagai mahasiswa, Melinda tidak berinvestasi dalam jumlah kecil di Dream for Freedom. "Saya mulai dengan paket gold senilai Rp 5 juta," tutur Melinda.

Anggota komunitas Dream for Freedom lainnya adalah Khairul Ramadhan. Khairul tercatat sebagai salah satu leader di Dream for Freedom.

Menurut Khairul,  per Desember 2015, anggota komunitasnya baru mencapai 500.000 orang. “Perkembangnya memang pesat, karena apa yang kami tawarkan itu jelas dengan bisnis yang menarik,” tambahnya.

Setidaknya, lanjut dia, dana masyarakat yang sudah didulang Dream for Freedom sekitar Rp 600 miliar. Padahal dari wawancara terakhir KONTAN dengan Khairul pada Agustus 2015 lalu, jumlah anggota komunitasnya baru mencapai 70 ribu orang.

Untuk bergabung dengan Dream for Freedom bisa mulai dengan paket tawaran mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 30 juta. Calon anggota akan dikenakan biaya registrasi Rp 200.000.

Anggota pun dijanjikan pemasukan pasif senilai 30% per bulan. Perputaran dana di Dream for Freedom, Khairul menjelaskan, dana didapat dari bisnis yang bergerak. Mulai dari iklan, penjualan tiket pesawat, hotel, pembayaran listrik dan air hingga penjualan kaos dan DVD.

Hingga saat ini, PT Promo Indonesia Mandiri sedang berupaya untuk mendapatkan legalitas melalui sertifikasi setara ISO khusus perusahaan online. Serta sedang mengurus izin di kementerian perdagangan untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Khairul sendiri sudah bergabung di Dream for Freedom sejak Januari 2015 atau awal berdirinya komunitas ini. Hingga Agustus 2015, Khairul sudah berhasil meraup keuntungan sekitar Rp 600 juta.

Targetnya Dream for Freedom yang didirikan oleh Fili Muttaqien dan dipimpin oleh Derrick Adhi Pratama ini, menargetkan total anggota sebanyak 1 juta orang di pengujung tahun 2015. "Serta 10 juta anggota pada akhir tahun 2016 mendatang," tandas Khairul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×