kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Archi Indonesia dikabarkan menunda rencana IPO


Rabu, 21 April 2021 / 10:41 WIB
Archi Indonesia dikabarkan menunda rencana IPO
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di gedung kantor Bursa Efek Indonesia, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (5/10/2020).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia dikabarkan menunda rencananya untuk melakukan initial public offering (IPO) senilai US$ 500 juta karena pelemahan harga emas dan pelemahan indeks saham. 

Mengutip Bloomberg, calon emiten dari grup konglomerat Rajawali Group tersebut membuat keputusan setelah melihat kembali permintaan IPO di bulan lalu. Dus, kesepakatan untuk IPO dapat dilakukan kembali apabila pasar telah membaik. 

Sebelumnya, Archi Indonesia dikabarkan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan melakukan edukasi kepada para investor pada 12 Maret 2021 hingga 26 Maret 2021. Adapun hasil dana IPO tersebut bakal digunakan untuk membayar pinjaman. 

Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih Voksel Electric (VOKS) kompak menyusut pada tahun 2020

Berdasarkan situs resmi Archi Indonesia, produsen tambang ini telah mampu melakukan pemrosesan emas lebih dari 8 ton emas per tahun. Produsen emas Lotus Archi ini berdiri pada tahun 2010, dan setelah setahun berdiri Archi melakukan penuangan emas pertama di Proyek Toka Tindung. 

Berdasarkan data Independent Technical Assessment Report Toka Tindung Project PT Archi Indonesia dan PT Energi dan Mineral Teknologi International, proyek Toka Tindung berada di lahan seluas 39.817 hektare (ha). Di mana pada tahun 2020 Toka Tindung memproduksi 213,8 koz emas dan 365,6 koz silver. 

Adapun fasilitas pemrosesan cadangan bijih menjadi emas dan perak milik Archi Indonesia memiliki kapasitas 3,6 mtpa. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan menjadi 8 mtpa di tahun 2024-2025. 

Selanjutnya: Kinerja kuartal I melesat, begini rekomendasi saham Itama Ranoraya (IRRA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×