Reporter: Intan Nirmala Sari, Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal dovish yang diberikan beberapa bank sentral dunia membuat rupiah perkasa. Kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,39% menjadi Rp 14.270 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melejit 0,44% ke level Rp 14.271 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, rupiah menguat setelah sejumlah bank sentral memaparkan arah kebijakan moneter ke depan. Di antaranya Reserve Bank of Australia (RBA) dan European Central Bank (ECB).
Selain itu, pasar juga masih menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Walau peluang bank sentral AS ini memangkas suku bunga bulan ini mulai mengecil, namun pelaku pasar yakin penurunan akan terjadi pada rapat Juli mendatang.
Hal ini membuat yield obligasi Negeri Paman Sam kembali turun. Asal tahu saja, kemarin posisi yield US Treasury berada di level 2,091%. Keunggulan rupiah semakin menjadi-jadi karena negosiasi perang dagang antara AS dan China kembali menemukan titik terang.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menambahkan, sokongan bagi rupiah bertambah karena BI diperkirakan ikut memangkas suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini. Bila BI berani menurunkan bunga, inflow pelaku pasar justru akan lebih besar, kata Bhima, kemarin.
Bhima memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.220–Rp 14.260 per dollar AS. Sedangkan Ibrahim menganalisa, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.220–Rp 14.308 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News