kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Arab serang Yaman menyulut kenaikan harga minyak


Jumat, 24 April 2015 / 07:25 WIB
Arab serang Yaman menyulut kenaikan harga minyak
ILUSTRASI. Metland


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak global naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena koalisi yang dipimpin Arab Saudi memperpanjang serangan udara di Yaman, memicu kekhawatiran baru tentang pasokan Timur Tengah yang kaya minyak.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 1,58 dollar AS menjadi ditutup pada 57,74 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, melompat 2,12 dollar AS menjadi menetap pada 64,85 dollar AS per barel di perdagangan London.

"Pasar mungkin menarik dukungan dari dimulainya kembali serangan udara Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi di Yaman, karena meningkatnya risiko geopolitik membantu mengimbangi data PMI (indeks pembelian manajer) yang lebih lemah dari perkiraan dari Tiongkok dan zona euro," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Aliansi regional yang dipimpin Saudi pada Selasa menyatakan telah mengakhiri serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran dan sekutu mereka, tetapi berjanji tetap memukul mereka dengan bom yang ditargetkan bila diperlukan.

Yaman bukan negara penghasil minyak utama, tetapi pantainya yang membentuk satu sisi Selat Bab el-Mandeb, merupakan pintu masuk strategis penting ke Laut Merah yang mengirimkan sekitar 4,7 juta barel minyak setiap hari di kapal-kapal menuju ke atau dari Terusan Suez.

"Peningkatan ketidakstabilan di sekitar Bab el-Mandeb bisa menahan kapal-kapal tanker di Teluk Persia untuk mencapai Terusan Suez atau Sumed Pipeline, mengalihkan mereka ke sekitar ujung selatan Afrika, menambah waktu transit dan biaya," Departemen Energi AS memperingatkan dalam sebuah laporan, Kamis.

"Selain itu, arus minyak ke selatan Eropa dan Afrika Utara bisa tidak lagi mengambil rute langsung ke pasar Asia melalui Terusan Suez dan kemudian ke Bab el-Mandeb." Evans mengatakan WTI tertinggal dari Brent karena masih di bawah tekanan kenaikan persediaan minyak mentah AS untuk pekan ke-15 berturut-turut, ke rekor 489.000 barel untuk kali tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×