Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri reksadana kian semarak. Minat investor pada instrumen investasi ini meningkat dengan semakin gencarnya manajer investasi (MI) menerbitkan produk-produk anyar. Alhasil, dana kelolaan alias asset under management (AUM) yang dikelola para MI meningkat.
Merujuk data Infovesta Utama, secara year to date (ytd) hingga April 2017, total dana kelolaan MI naik 9,81% menjadi Rp 360,90 triliun. Adapun posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 328,65 triliun.
Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, pertumbuhan industri reksadana sejak awal tahun hingga saat ini masih cukup bagus. Hal ini tentunya didukung pasar saham yang terlihat dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ytd sudah naik 7%, begitupun pasar obligasi yang naik 7,02% di periode yang sama.
"Saat ini situasinya memang cukup mendukung, minat investor semakin bertambah yang terlihat dari peningkatan total dana kelolaan sejak awal tahun," tukasnya
Faktor lain, kata Wawan, minat investor institusi tergolong semakin banyak untuk masuk ke industri reksadana terutama pada yang berjenis pendapatan tetap, lantaran adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang mewajibkan tentang Investasi di Surat Berharga Negara (SBN) bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (IKNB) di awal 2016.
Dalam kebijakan tersebut, IKNB, seperti dana pensiun dan asuransi, wajib melakukan penempatan investasi sekitar 10%-20% menjadi 30% pada SBN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News